Jakarta (ANTARA) - DDTC memenangkan penghargaan pajak tingkat Asia-Pasifik karena peran aktifnya dalam mendorong edukasi pajak yang inklusif dan sistem perpajakan yang lebih baik bagi seluruh elemen masyarakat.

Pada Kamis (25/8/2022), konsultan pajak asal Indonesia itu memenangkan Pro bono Firm of the Year dari International Tax Review (ITR) dalam ajang Asia-Pacific Tax Awards 2022. Pengakuan diberikan atas konsistensi DDTC berkontribusi dalam dunia perpajakan.

Dalam acara pemberian penghargaan secara virtual, perwakilan dari ITR Siqalane Taho mengatakan DDTC terus berkontribusi dalam perumusan kebijakan pajak yang seimbang serta mengeliminasi asimetri informasi dalam masyarakat perpajakan.

Managing Partner DDTC Darussalam mengatakan konsep profesi konsultan pajak yang mulia atau terhormat (officium nobile) senantiasa dipegang. Konsep ini berangkat dari anggapan pada hakikatnya profesi ini tidak hanya berorientasi bagi keuntungan semata.

“Profesi konsultan pajak juga menyangkut bagaimana berkontribusi dengan memberikan atau mendedikasikan keahliannya bagi kepentingan pajak,” ujarnya.

Oleh karena itu, sebagian besar perolehan dari klien atas jasa profesional juga DDTC kembalikan lagi kepada masyarakat serta pemangku kepentingan di sektor perpajakan. Darussalam percaya siklus yang tidak berhenti pada aspek komersial semata justru menciptakan ekosistem pajak lebih baik.

Darussalam mengatakan salah satu kelompokkegiatan DDTC yang berkaitan dengan pro bono adalah memberi edukasi dan berbagi pengetahuan pajak.

Kegiatan tersebut didasari pada komitmen untuk selalu meningkatkan literasi pajak, memperkuat pendidikan pajak, membangun masyarakat sadar pajak, serta mendorong kepatuhan pajak. Publikasi menjadi sarana yang dipakai DDTC.

Hingga 15 tahun berdirinya DDTC, sudah ada 16 buku yang diterbitkan. DDTC juga berkontribusi dalam berbagai publikasi nasional dan internasional. Sumbangsih hasil riset juga disampaikan lewat tulisan opini pada sejumlah media massa.

Darussalam mengungkapkan DDTC memiliki perpustakaan perpajakan yang berisi hampir 4.000 koleksi buku, jurnal, dan publikasi lainnya. Perpustakaan ini terbuka untuk umum. Selain itu, DDTC menyediakan portal berita yang dapat diakses masyarakat umum secara gratis.

Selain kegiatan berbagi pengetahuan, DDTC juga aktif memberikan beasiswa dan sponsorship. Pasalnya, ada kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di bidang perpajakan. Hal ini menjadi prasyarat sistem perpajakan yang seimbang.

Untuk internal, DDTC berupaya konsisten memberikan beasiswa kepada para pegawai melalui Human Resources Development Programme (HRDP). Tidak hanya pendidikan formal di luar negeri, pegawai DDTC juga berkesempatan mengikuti pelatihan dan sertifikasi secara gratis.

Tidak berhenti sampai di sana, pegawai DDTC juga harus membagikan kembali pengetahuan baru kepada pegawai lainnya. Mereka juga didorong untuk berbagi kepada masyarakat melalui tulisan, baik artikel maupun buku. Skema ini menjadi wujud pembelajaran yang berkelanjutan.

Untuk pihak eksternal, DDTC memberikan beasiswa kepada para mahasiswa. Selain itu, DDTC juga aktif menjadi sponsor dalam berbagai kegiatan perpajakan yang bertujuan untuk mengedukasi dan berbagi pengetahuan.

Pemberian beasiswa dan sponsorship juga sebagai bagian dari keterlibatan DDTC dalam lingkungan pendidikan (akademik). DDTC sudah mempunyai kerja sama pendidikan dengan 32 perguruan tinggi di Indonesia.

Dengan adanya kerja sama pendidikan, DDTC dan perguruan tinggi berupaya melakukan riset bersama (joint research), merumuskan desain kurikulum pendidikan perpajakan, hingga meningkatkan kapasitas para tenaga pengajar. DDTC juga membuka kesempatan magang agar para mahasiswa bisa memperoleh pengalaman langsung dengan praktisi.

“Hampir tidak mungkin bagi otoritas pajak untuk berjalan sendiri dalam upaya untuk membentuk sistem pajak yang ideal,” kata Darussalam.

Darussalam mengatakan pro bono bukanlah kegiatan corporate social responsibility (CSR) atau sekadar pemberian jasa profesional secara gratis. Bagi DDTC, pro bono merupakan wujud konkret dalam menghidupi visi dan menjalankan misi perusahaan.

DDTC mempunyai visi sebagai institusi pajak berbasis riset, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang menetapkan standar tinggi dan berkelanjutan. Untuk konsisten menghidupi visi tersebut, DDTC juga memiliki berbagai unit yang saling mendukung dan dibutuhkan para stakeholders.

Darussalam mengatakan pada hakikatnya, seluruh pihak eksternal DDTC merupakan klien. Oleh karena itu, DDTC memiliki tanggung jawab profesi kepada komunitas perpajakan. Berbagai produk, jasa, atau kegiatan selalu berfokus untuk memenuhi tanggung jawab tersebut.

“Untuk itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini sudah berkolaborasi untuk tujuan bersama dalam edukasi perpajakan yang inklusif,” tutur Darussalam.

ITR merupakan penyedia layanan berita dan analisis global yang memberi informasi praktis tentang tiga bidang utama, yakni pajak langsung (direct tax), pajak tidak langsung (indirect tax), dan transfer pricing.

Dalam Asia-Pacific Tax Awards 2022, DDTC juga masuk nominasi lima kategori lainnya. Sebanyak dua kategori di antaranya merupakan penghargaan tingkat regional Asia-Pasifik, yakni terkait dengan kebijakan perpajakan dan teknologi perpajakan.

Baca juga: DDTC sebut pajak digital global berdampak positif bagi Indonesia

Baca juga: Pengamat DDTC usulkan pajak solidaritas diberlakukan di masa pandemi