"Kenapa ya harus ada perang? Tadi kita menyanyi bersama, mestinya para tokoh dunia tidak perlu ada perang, salah satunya melalui olahraga kita bisa jadi damai," kata Sugianto saat jamuan makan menyambut kedatangan para atlet sepeda mancanegara yang merupakan 'top rider' dunia peserta UCI MTB di halaman rumah jabatannya di Palangkaraya, Rabu malam.
"Mudah-mudahan, kita berdoa perang semua di dunia dihentikan. Kita kalau melihat begini semestinya dunia ini ibarat surga kalau tidak ada perang, kita saling mengenal satu sama lain dan ini terlihat pada malam hari ini," terangnya.
Menurut Sugianto, nilai-nilai persatuan menjadi bagian terpenting dalam penyelenggaraan kejuaraan dunia ini karena melalui cabang olahraga sepeda ini satu sama lainnya saling mengenal.
"Para atlet, ofisial maupun turis mancanegara yang datang saat ini, silakan meluangkan waktu berkunjung ke berbagai tempat wisata yang ada di Kalteng," ucapnya.
Sementara itu salah satu atlet mancanegara yakni Lindh dari Swedia mengatakan, dirinya mengapresiasi seruan dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran untuk bersama-sama menghentikan perang yang ada di penjuru dunia.
"Saya pikir sangat bagus mendengar soal hentikan perang. Juga sangat baik melihat ada solidaritas di antara negara-negara yang datang ke Indonesia dan mendengarkan hal yg sama," katanya.
Sebelum digelarnya jamuan, para atlet terlebih dahulu melakukan parade di kawasan Bundaran Besar dan sekitarnya, yang disambut antusias oleh warga Palangka Raya.
Baca juga: Atlet Indonesia matangkan kesiapan hadapi kejuaraan dunia sepeda
Baca juga: Gubernur Kalteng Cup jadi pemacu berkembangnya balap sepeda daerah
Baca juga: Arena balap UCI MTB Kalteng mampu menampung ribuan penonton