Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta sedang menyiapkan platform digital untuk mempermudah pemasaran hasil daur ulang sampah yang diproduksi oleh bank-bank sampah.

"Salah satu permasalahan yang dihadapi bank sampah adalah saat akan memasarkan hasil atau produk daur ulang sampah. Makanya dibutuhkan sarana pemasaran yang lebih efektif," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, bank-bank sampah di Kota Yogyakarta selama ini sudah memproduksi beraneka ragam produk daur ulang sampah, tetapi kesulitan memasarkan produk-produk tersebut.

Platform pemasaran digital diharapkan dapat membantu menghubungkan produsen dengan konsumen produk daur ulang sampah.

"Dalam platform tersebut, diharapkan bank sampah selaku produsen dapat memproduksi barang dari daur ulang sampah yang sesuai dengan keinginan pasar atau konsumen. Dengan demikian, hasil daur ulang sampah terserap pasar dan bank sampah mendapat nilai tambah dari kegiatan ekonomi tersebut," kata Aman.

Selain menyiapkan platform digital pemasaran produk daur ulang sampah, Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan pemutakhiran data bank sampah untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah.

"Pendataan ini harus dilakukan secara terorganisir menggunakan formulir data yang standar sehingga input data yang masuk pun sama dari seluruh bank sampah," kata Aman.

Di Kota Yogyakarta sudah ada 565 bank sampah. Pemerintah kota memutakhirkan data bank sampah agar bisa merancang kebijakan pengelolaan sampah yang tepat.

"Peningkatan keanggotaan juga penting dilakukan supaya ada lebih banyak masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan sampah serta meningkatkan pengelolaan sampah organik karena selama ini masih fokus pada sampah anorganik," kata Aman.

Di samping itu, pemerintah kota menyiapkan klinik bank sampah untuk memberikan pendampingan bagi bank sampah yang sulit berkembang.

"Beberapa institusi juga memiliki kepedulian pada pengelolaan sampah, salah satunya BPD DIY. Bisa dikembangkan kerja sama dengan institusi tersebut untuk pengelolaan sampah yang lebih luas," kata Aman.

"Bisa saja nantinya akan ada model pembayaran pajak atau retribusi dengan sampah. Model-model kerja sama ini yang sedang dirumuskan," ia menambahkan.

Sebelumnya, Direktur Utama BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan bahwa bank membuka peluang kerja sama dalam penanganan sampah.

Dalam hal ini, program yang bisa dilakukan di antaranya pemanfaatan sampah untuk membayar pajak kendaraan.

"Pengelolaan sampah yang baik bisa memberikan manfaat lebih tinggi di sektor ekonomi," kata Santoso.

Baca juga:
DLH Yogyakarta manfaatkan aplikasi pemetaan tandai lokasi bank sampah
Rebricks produksi paving block dari hasil daur ulang sampah plastik