IHSG masih berpeluang menguat ditopang aksi beli asing
25 Agustus 2022 10:08 WIB
Ilustrasi - Pekerja melihat layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj/pri. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis masih berpeluang menguat ditopang aksi beli investor asing.
IHSG dibuka melemah 3,03 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.191,68. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,37 poin atau 0,04 persen ke posisi 1.026,24.
"Untuk hari ini IHSG masih berpotensi mengalami sentimen positif. Terlihat bahwa pasca Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan, IHSG mampu rally dua hari berturut-turut ditopang oleh net buy investor asing," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Selain itu, kekhawatiran akan potensi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak terlalu mempengaruhi pergerakan pasar.
Apalagi pemerintah kembali lagi mengkalkulasi dan mempertahankan target inflasi yang terkendali. Kondisi ini menandakan bahwa dampak kenaikan harga BBM bersubsidi tidak akan berlangsung secara signifikan.
IHSG diperkirakan masih memiliki peluang bergerak menguat kembali namun investor perlu mewaspadai aksi pembalikan arah pada resistance area. Hari ini level support IHSG di 7.150 dengan level resisten 7.250.
Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 3,03 poin
Sementara itu, bursa saham AS akhirnya bergerak menguat tadi malam setelah koreksi dalam tiga hari perdagangan sebelumnya.
Pelaku pasar menantikan agenda simposium ekonomi Jackson Hole di mana pemimpin The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidatonya pada Jumat (26/8).
Pelaku pasar menantikan bagaimana langkah yang akan dilakukan The Fed dalam menanggulangi inflasi. Pasar juga menantikan rilis data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) yang merupakan salah satu ukuran inflasi yang dipakai oleh The Fed dalam membuat kebijakan.
Sedangkan bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Pasar masih menantikan pidato Powell.
Dari Asia, pasar masih mendapatkan sentimen negatif dari penurunan bursa AS dan Eropa di sesi sebelumnya.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 169,2 poin atau 0,6 persen ke 28.482,67, indeks Shanghai naik 13,76 poin atau 0,43 persen ke 3.228,96, dan indeks Straits Times meningkat 22,05 poin atau 0,68 persen ke 3.255,53.
Baca juga: IHSG ditutup menguat dipimpin saham sektor teknologi
Baca juga: IHSG menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia
IHSG dibuka melemah 3,03 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.191,68. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,37 poin atau 0,04 persen ke posisi 1.026,24.
"Untuk hari ini IHSG masih berpotensi mengalami sentimen positif. Terlihat bahwa pasca Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan, IHSG mampu rally dua hari berturut-turut ditopang oleh net buy investor asing," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Selain itu, kekhawatiran akan potensi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak terlalu mempengaruhi pergerakan pasar.
Apalagi pemerintah kembali lagi mengkalkulasi dan mempertahankan target inflasi yang terkendali. Kondisi ini menandakan bahwa dampak kenaikan harga BBM bersubsidi tidak akan berlangsung secara signifikan.
IHSG diperkirakan masih memiliki peluang bergerak menguat kembali namun investor perlu mewaspadai aksi pembalikan arah pada resistance area. Hari ini level support IHSG di 7.150 dengan level resisten 7.250.
Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 3,03 poin
Sementara itu, bursa saham AS akhirnya bergerak menguat tadi malam setelah koreksi dalam tiga hari perdagangan sebelumnya.
Pelaku pasar menantikan agenda simposium ekonomi Jackson Hole di mana pemimpin The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidatonya pada Jumat (26/8).
Pelaku pasar menantikan bagaimana langkah yang akan dilakukan The Fed dalam menanggulangi inflasi. Pasar juga menantikan rilis data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) yang merupakan salah satu ukuran inflasi yang dipakai oleh The Fed dalam membuat kebijakan.
Sedangkan bursa saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Pasar masih menantikan pidato Powell.
Dari Asia, pasar masih mendapatkan sentimen negatif dari penurunan bursa AS dan Eropa di sesi sebelumnya.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 169,2 poin atau 0,6 persen ke 28.482,67, indeks Shanghai naik 13,76 poin atau 0,43 persen ke 3.228,96, dan indeks Straits Times meningkat 22,05 poin atau 0,68 persen ke 3.255,53.
Baca juga: IHSG ditutup menguat dipimpin saham sektor teknologi
Baca juga: IHSG menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: