Mataram (ANTARA) - Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan progres pembangunan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Terintegrasi dan rawat inap RSUD Provinsi yang disiapkan untuk mendukung kegiatan internasional sudah mencapai 60 persen.
"Secara struktur bangunan sudah jadi, tinggal finishing saja, seperti tembok, pemasangan instalasi, dan plafon," kata Lalu Herman Mahaputra di Gedung DPRD NTB di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan pembangunan ruang IGD Terintegrasi dan rawat inap ini menelan biaya hingga mencapai Rp350 miliar dan diharapkan bisa rampung pada 17 Desember 2022.
"Ini akan jadi kado HUT Ke-64 NTB pada 17 Desember 2022," ujarnya.
Mantan Direktur RSUD Kota Mataram ini, menyampaikan ada tiga bangunan utama yang dibangun di atas lahan seluas 1,25 hektare tersebut di antaranya ruang IGD dengan bangunan delapan lantai, dan ruang rawat inap empat lantai dengan kapasitas 50 kamar.
"Dan satu gedung lagi penambahan ruang yang dipakai sebelumnya untuk ruang isolasi pasien COVID-19, akan berdiri enam lantai dari sebelumnya sudah terbangun empat lantai," terang dokter Jack sapaan akrabnya.
Baca juga: NTB bangun IGD terpadu untuk MotoGP senilai Rp270 miliar
Baca juga: RSUD NTB targetkan jadi rumah sakit rujukan Indonesia Timur
Menurut Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB ini, pembangunan gedung IGD terintegrasi dan rawat inap ini, tidak lain akan menambah kapasitas pelayanan dan optimalisasi layanan kesehatan di rumah sakit terbesar di NTB itu menjadi rumah sakit grade A dan terbesar di kawasan Indonesia Timur.
"Jadi, kita berharap dengan fasilitas yang nantinya ada, layanan radioterapi, kemoterapi, kanker, otak, bahkan bedah jantung masyarakat bisa melakukan pengobatan cukup di RSUP NTB. Tidak perlu lagi harus dirujuk ke rumah sakit lain," katanya.
Selain itu pembangunan gedung IGD Terintegrasi dan rawat inap tersebut, lanjut dokter Jack, dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan sejumlah agenda internasional yang ada di NTB, seperti MotoGP, World Superbike (WSBK) dan MXGP.
Pembangunan Gedung IGD Terintegrasi menggunakan dana pinjaman program PEN yang diperoleh Pemprov NTB dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Tahun 2021, di mana Pemprov NTB mendapatkan pinjaman sebesar Rp750 miliar.
Dana pinjaman sebesar itu, Rp250 miliar digunakan untuk membiayai program percepatan penanganan jalan tahun jamak. Kemudian untuk pengembangan RSUD Provinsi NTB sebesar Rp500 miliar.
Dari jumlah itu, anggaran yang digunakan untuk membangun gedung dan fasilitas-nya sebesar Rp350 miliar. Sedangkan, sisanya untuk pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit yang nilainya mencapai Rp150 miliar.
Baca juga: RSUD NTB terjunkan 50 dokter spesialis selama MotoGP Mandalika Baca juga: NTB siapkan 4.000 tempat tidur antisipasi lonjakan Omicron
Pembangunan IGD Terintegrasi di RSUD NTB capai 60 persen
24 Agustus 2022 23:18 WIB
Direktur RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dr Lalu Herman Mahaputra. ANTARA/Nur Imansyah)
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: