Gubernur Kalteng dukung industri sawit berkelanjutan
24 Agustus 2022 15:43 WIB
Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran (kanan) memberikan cinderamata ke Sekjen GAPKI Pusat Edi Martono dalam Borneo Forum ke-5 tahun 2022 di Palangka Raya, Rabu (24/8/2022). ANTARA/Adi Wibowo.
Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mendukung industri sawit berkelanjutan untuk diimplementasikan, khususnya pada perkebunan kelapa sawit di Kalimantan agar bisa memberikan kesejahteraan pada masyarakat sekitar.
"Sebagai pemerintah daerah kami akan bantu. Masyarakat Dayak mendukung kelapa sawit,” kata Sugianto Sabran dalam sambutannya dalam acara Borneo Forum ke-5 di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa perekonomian Kalimantan Tengah, beserta dengan empat provinsi lainnya di Kalimantan ditopang oleh industri kelapa sawit. Oleh karena itu pemerintah lima provinsi di Kalimantan itu bertekad terus mengembangkan sektor kelapa sawit yang berkelanjutan.
Dukungan itu ia sampaikan lantaran dirinya sepakat bahwa pertumbuhan ekonomi sangat penting dan kepercayaan investor perlu ditingkatkan agar mau berinvestasi di Indonesia.
Dia juga mengatakan bahwa peran dan kontribusi positif kelapa sawit bagi perekonomian nasional membanggakan.
Kendati demikian, Sugianto berharap industri kelapa sawit lebih memberi perhatian kepada masyarakat sekitar wilayah perkebunan.
Dia berharap agar pelaku usaha kelapa sawit turut memberikan kontribusi terhadap pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan masyarakat yang tinggal di wilayah perkebunan.
"Infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan di daerah misalnya, sebaiknya menjadi perhatian pengusaha-pengusaha kelapa sawit agar masyarakat juga sejahtera," katanya.
Selain itu, dia juga berharap agar perusahaan-perusahaan kelapa sawit bisa mempekerjakan lulusan perguruan tinggi dari masyarakat setempat.
Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia sekitar 16,3 juta hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 41 persen dikelola oleh petani kelapa sawit. Industri kelapa sawit, khususnya perkebunan kelapa sawit, telah memberikan kontribusi yang sangat penting bagi daerah.
Selain sumber pendapatan dan tenaga kerja bagi petani kelapa sawit, perkebunan besar kelapa sawit juga menyerap tenaga kerja baik di pengelolaan kebun, pabrik kelapa sawit dan industri hilirnya maupun di sektor jasa transportasi dan pendukung lainnya.
Industri sawit telah menjadi tumpuan sumber pendapatan bagi sekitar 17 juta kepala keluarga, petani dan karyawan yang bekerja di sektor on farm maupun off farm.
Sebagai komoditas perdagangan, devisa ekspor dari industri kelapa sawit mencapai 35,53 miliar dolar AS pada 2021 yang menjadikan neraca perdagangan di Indonesia surplus 33,82 miliar dolar AS.
Saat ini, ekspor produk kelapa sawit ditujukan ke lebih dari 125 negara dan telah digunakan untuk berbagai keperluan, baik untuk pangan, energi dan aneka industri hilir lainnya. Selain itu, produksi kelapa sawit juga telah menjadi bahan baku untuk biodiesel yang sangat berperan dalam menekan devisa impor dari migas.
Baca juga: Airlangga: Keberdaan industri sawit harus untuk kesejahteraan rakyat
Baca juga: Menko Airlangga harap produktivitas kelapa sawit ditingkatkan
Baca juga: Menko Airlangga minta kepala daerah dukung industri sawit
Baca juga: Pemkab Muba dorong petani sawit remajakan lahan
"Sebagai pemerintah daerah kami akan bantu. Masyarakat Dayak mendukung kelapa sawit,” kata Sugianto Sabran dalam sambutannya dalam acara Borneo Forum ke-5 di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa perekonomian Kalimantan Tengah, beserta dengan empat provinsi lainnya di Kalimantan ditopang oleh industri kelapa sawit. Oleh karena itu pemerintah lima provinsi di Kalimantan itu bertekad terus mengembangkan sektor kelapa sawit yang berkelanjutan.
Dukungan itu ia sampaikan lantaran dirinya sepakat bahwa pertumbuhan ekonomi sangat penting dan kepercayaan investor perlu ditingkatkan agar mau berinvestasi di Indonesia.
Dia juga mengatakan bahwa peran dan kontribusi positif kelapa sawit bagi perekonomian nasional membanggakan.
Kendati demikian, Sugianto berharap industri kelapa sawit lebih memberi perhatian kepada masyarakat sekitar wilayah perkebunan.
Dia berharap agar pelaku usaha kelapa sawit turut memberikan kontribusi terhadap pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan masyarakat yang tinggal di wilayah perkebunan.
"Infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan di daerah misalnya, sebaiknya menjadi perhatian pengusaha-pengusaha kelapa sawit agar masyarakat juga sejahtera," katanya.
Selain itu, dia juga berharap agar perusahaan-perusahaan kelapa sawit bisa mempekerjakan lulusan perguruan tinggi dari masyarakat setempat.
Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia sekitar 16,3 juta hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 41 persen dikelola oleh petani kelapa sawit. Industri kelapa sawit, khususnya perkebunan kelapa sawit, telah memberikan kontribusi yang sangat penting bagi daerah.
Selain sumber pendapatan dan tenaga kerja bagi petani kelapa sawit, perkebunan besar kelapa sawit juga menyerap tenaga kerja baik di pengelolaan kebun, pabrik kelapa sawit dan industri hilirnya maupun di sektor jasa transportasi dan pendukung lainnya.
Industri sawit telah menjadi tumpuan sumber pendapatan bagi sekitar 17 juta kepala keluarga, petani dan karyawan yang bekerja di sektor on farm maupun off farm.
Sebagai komoditas perdagangan, devisa ekspor dari industri kelapa sawit mencapai 35,53 miliar dolar AS pada 2021 yang menjadikan neraca perdagangan di Indonesia surplus 33,82 miliar dolar AS.
Saat ini, ekspor produk kelapa sawit ditujukan ke lebih dari 125 negara dan telah digunakan untuk berbagai keperluan, baik untuk pangan, energi dan aneka industri hilir lainnya. Selain itu, produksi kelapa sawit juga telah menjadi bahan baku untuk biodiesel yang sangat berperan dalam menekan devisa impor dari migas.
Baca juga: Airlangga: Keberdaan industri sawit harus untuk kesejahteraan rakyat
Baca juga: Menko Airlangga harap produktivitas kelapa sawit ditingkatkan
Baca juga: Menko Airlangga minta kepala daerah dukung industri sawit
Baca juga: Pemkab Muba dorong petani sawit remajakan lahan
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: