Wapres sampaikan empat gagasan wujudkan keadilan ekonomi
24 Agustus 2022 12:50 WIB
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyampaikan sambutan secara daring pada acara Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional ISEI Tahun 2022 di Jakarta, Rabu (24/8/2022). ANTARA/HO-BPMI Setwapres/am.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan empat gagasan untuk mewujudkan keadilan ekonomi, yang merupakan mandat warisan pendiri bangsa yang termaktub dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Dalam sambutannya pada acara Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional ISEI Tahun 2022 di Jakarta, Rabu, dia menekankan agar keadilan ekonomi terwujud, maka kemajuan ekonomi Indonesia tidak boleh memunculkan ketimpangan dan kepincangan di masyarakat.
“Gagasan yang tajam dan dalam dibutuhkan agar sumber daya ekonomi bisa dimanfaatkan untuk menopang tujuan tersebut,” tegas Wapres dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia menyampaikan pemanfaatan sumber daya yang mewujudkan keadilan ekonomi dapat dilakukan di antaranya melalui empat langkah nyata.
Pertama, memapankan suplai dan rantai pasok kebutuhan pokok sehingga tidak memunculkan gangguan pasokan di akar rumput. Wapres menilai, stabilitas ekonomi paling mendasar salah satunya ditandai dengan terjaminnya kebutuhan pokok masyarakat, khususnya pangan.
Kedua, mendesain bauran kebijakan fiskal dan moneter yang efektif, di mana kehati-hatian dalam menyusun kebijakan fiskal dan moneter dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan menjadi langkah penting untuk mencegah risiko krisis.
Dengan kehati-hatian dalam menyusun bauran kebijakan tersebut, Wapres berharap dapat memberikan keberpihakan pada kepentingan nasional dan sensitif terhadap kelompok masyarakat menengah ke bawah.
Ketiga, memperkuat inovasi dan digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan penguatan inovasi dan digitalisasi dalam jangka panjang, diharapkan dapat menjangkau kelompok masyarakat di seluruh pelosok Indonesia yang dapat mengurangi ketimpangan ekonomi.
Keempat, mendorong pemerataan di antaranya dengan mempromosikan usaha koperasi, membatasi penguasaan lahan, akses modal bagi pelaku UMKM, penguasaan BUMN terhadap cabang-cabang produksi yang penting bagi negara, dan industrialisasi pedesaan yang berbasis sumber daya lokal.
Wapres berpesan kepada seluruh anggota ISEI yang hadir pada seminar nasional tersebut, untuk terus menjalankan fungsinya sebagai pakar ekonomi dalam mewujudkan tujuan besar Indonesia, yaitu pemerataan keadilan ekonomi di seluruh negeri.
“ISEI yang anggotanya merupakan para pemikir ekonomi yang tersebar di berbagai institusi, tentunya memegang peran vital untuk menghadirkan gagasan yang segar dalam menata perekonomian nasional yang lebih kokoh. Saya mengharapkan melalui Seminar Nasional 2022 ini ISEI dapat melahirkan pemikiran yang cemerlang dan mempunyai nilai guna bagi pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan bermartabat di masa depan,” ujar Wapres.
Baca juga: Wapres : Pemerintah ingin miliki saham di BSI
Baca juga: ISEI: Digitalisasi jamin keberlanjutan UMKM perempuan dan pemuda
Baca juga: ISEI optimistis ekonomi Indonesia 2022 semakin membaik
Dalam sambutannya pada acara Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional ISEI Tahun 2022 di Jakarta, Rabu, dia menekankan agar keadilan ekonomi terwujud, maka kemajuan ekonomi Indonesia tidak boleh memunculkan ketimpangan dan kepincangan di masyarakat.
“Gagasan yang tajam dan dalam dibutuhkan agar sumber daya ekonomi bisa dimanfaatkan untuk menopang tujuan tersebut,” tegas Wapres dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia menyampaikan pemanfaatan sumber daya yang mewujudkan keadilan ekonomi dapat dilakukan di antaranya melalui empat langkah nyata.
Pertama, memapankan suplai dan rantai pasok kebutuhan pokok sehingga tidak memunculkan gangguan pasokan di akar rumput. Wapres menilai, stabilitas ekonomi paling mendasar salah satunya ditandai dengan terjaminnya kebutuhan pokok masyarakat, khususnya pangan.
Kedua, mendesain bauran kebijakan fiskal dan moneter yang efektif, di mana kehati-hatian dalam menyusun kebijakan fiskal dan moneter dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan menjadi langkah penting untuk mencegah risiko krisis.
Dengan kehati-hatian dalam menyusun bauran kebijakan tersebut, Wapres berharap dapat memberikan keberpihakan pada kepentingan nasional dan sensitif terhadap kelompok masyarakat menengah ke bawah.
Ketiga, memperkuat inovasi dan digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan penguatan inovasi dan digitalisasi dalam jangka panjang, diharapkan dapat menjangkau kelompok masyarakat di seluruh pelosok Indonesia yang dapat mengurangi ketimpangan ekonomi.
Keempat, mendorong pemerataan di antaranya dengan mempromosikan usaha koperasi, membatasi penguasaan lahan, akses modal bagi pelaku UMKM, penguasaan BUMN terhadap cabang-cabang produksi yang penting bagi negara, dan industrialisasi pedesaan yang berbasis sumber daya lokal.
Wapres berpesan kepada seluruh anggota ISEI yang hadir pada seminar nasional tersebut, untuk terus menjalankan fungsinya sebagai pakar ekonomi dalam mewujudkan tujuan besar Indonesia, yaitu pemerataan keadilan ekonomi di seluruh negeri.
“ISEI yang anggotanya merupakan para pemikir ekonomi yang tersebar di berbagai institusi, tentunya memegang peran vital untuk menghadirkan gagasan yang segar dalam menata perekonomian nasional yang lebih kokoh. Saya mengharapkan melalui Seminar Nasional 2022 ini ISEI dapat melahirkan pemikiran yang cemerlang dan mempunyai nilai guna bagi pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan bermartabat di masa depan,” ujar Wapres.
Baca juga: Wapres : Pemerintah ingin miliki saham di BSI
Baca juga: ISEI: Digitalisasi jamin keberlanjutan UMKM perempuan dan pemuda
Baca juga: ISEI optimistis ekonomi Indonesia 2022 semakin membaik
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: