Jakarta (ANTARA) - General Manager of Marketing Communication & PR Division PT MMKSI Intan Vidiasari mengatakan penggunaan Internet of Vehicles (IoV) yang kini sedang marak diaplikasikan di setiap kendaraan terkini belum banyak peminat, khususnya konsumen Mitsubishi di Indonesia.

Baca juga: Pengadilan Jerman larang Ford jual mobil yang terhubung internet

Saat dijumpai dalam kesempatan media test drive New XPander Cross di Serpong, Tangerang, Selasa, dia bahkan mengatakan IoV hanya akan sia-sia jika dipaksakan untuk tetap berada di kendaraan milik Mitsubishi.

"MMKSI itu kalau bikin mobil itu berdasarkan kebutuhan dari konsumen. Hal itu juga kita lakukan survei dan Forum Group Discussion (FGD) terhadap pelanggan kita," ungkap Intan Vidiasari kepada wartawan.

Dirinya tidak menampik bahwa setiap survei yang dilakukan oleh Mitsubishi, penggunaan IoV ini memang memiliki peminatnya tersendiri. Tetapi, hasil survei yang dilakukan bahwa teknologi ini masih tetap berada di bawah dibandingkan teknologi-teknologi seperti charging wireless maupun teknologi cruise control.

"Banyak sekali fitur-fitur lain yang sedang ngetop di berbagai mobil. Tetapi, ketika kita lakukan survei dan FGD dengan konsumen, mereka tidak terlalu memakai fitur teknologi tersebut. Jadi, buat apa kita memasang sebuah teknologi yang nantinya akan merubah harga kendaraan apabila nanti fungsinya tidak bisa dimaksimalkan yang ada malah mubazir kan," ucap dia.

Meski begitu, pihaknya juga tidak alergi dengan penggunaan teknologi tersebut. MMKSI akan terus melakukan riset dan survei ke konsumen dan akan selalu meluncurkan sebuah produk berdasarkan apa yang memang konsumen butuhkan sehingga segala fitur yang ada di setiap kendaraan Mitsubishi bisa digunakan secara maksimal.


Baca juga: Chevrolet tanamkan aplikasi dan internet 4G di mobil

Baca juga: Kembangkan Internet of Vehicle, Foton dapat 3,5 miliar data tiap hari

Baca juga: Mobil terkoneksi internet jadi target peretasan