Jakarta (ANTARA) - BUMN Holding Pangan ID FOOD telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi krisis pangan global akibat perubahan iklim dan gejolak geopolitik dunia agar tidak berdampak terhadap Indonesia.

Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan pihaknya terus berupaya memperluas kemampuan menghasilkan produk berkualitas dalam skala besar untuk pasar domestik dan global supaya masyarakat dapat mengkonsumsi makanan berkualitas tinggi.

“BUMN Pangan memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan,“ ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan amanat pemegang saham sampai tahun 20225, kata Frans, ID FOOD memproduksi pangan pangan tidak hanya mengandalkan produk milik perseroan saja, tetapi menjalin mitra dengan dua juta peternak, petani, dan nelayan untuk mengupayakan produksi pangan yang berkualitas.

Baca juga: Bulog: Ketahanan pangan Indonesia siap hadapi isu pangan global

ID FOOD dilengkapi beberapa sektor dalam menjaga ketahanan pangan, di antaranya sub klaster peternakan dan perikanan, sub klaster pertanian dan agroindustri, sub klaster perdagangan dan logistik. Kegiatan dari mulai produksi sampai mendistribusikan produk pangan dilakukan penuh oleh perseroan.

Dalam sub klaster peternakan dan perikanan, peran ID FOOD adalah meningkatkan kontribusi terhadap persediaan sumber protein berupa komoditas ikan yang dikelola PT Perikanan Indonesia, termasuk memperbaiki pengelolaan produksi ikan-ikan seperti tuna dan cakalang. Tujuan pengelolaan itu demi menjadi perusahaan industri perikanan yang menguntungkan.

Kemudian sektor peternakan yang dikelola PT Berdikari, tujuannya adalah untuk bisa menjadi perusahaan teratas kelima bidang peternakan ayam dan sapi di Indonesia. ID FOOD sudah mulai berperan dalam DOC ayam yang sebelumnya 100 persen dikuasai oleh pihak swasta.

"Untuk unggas sudah surplus, ID FOOD juga ditugaskan untuk mengurangi angka impor sapi yang masih defisit,” jelas Frans.

Baca juga: Kemendes gandeng Badan Pangan Nasional perkuat ketahanan pangan desa

Sedangkan sub klaster pertanian dan agroindustri, ID FOOD memastikan ketersediaan lahan pangan mulai dari gula, beras, dan garam.

Frans mengungkapkan gula yang dikelola oleh anak usaha ID FOOD, yakni PG Rajawali I, PG Rajawali II, Candi Baru memiliki kontribusi yang cukup signifikan untuk produksi gula nasional kurang lebih sekitar 12 persen.

Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program swasembada gula tahun 2025, gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton dengan angka produksi lokal hanya 2,3 ton yang artinya masih defisit sekitar 800 ribu ton. ID FOOD menjalin sinergi dengan PTPN untuk mendukung program swasembada gula tersebut.

Frans melanjutkan sektor pertanian lainnya ada PT Sang Hyang Seri yang fokus bisnisnya adalah penyediaan benih beras dan holtikultura.

Selain itu, sektor agroindustri ada PT Garam yang punya target menjadi produsen garam konsumsi terbesar dengan modernisasi tambak garam untuk mendukung peningkatan produktivitas garam. Anak usaha ID FOOD itu tengah berupaya meluaskan segmen bisnis untuk garam industri.

Adapun sub klaster ketiga berupa perdagangan dan logistik, di antaranya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) fokus terhadap distribusi pangan yang diharap dapat menjadi agregator dari produk-produk yang ada di sektor peternakan dan perikanan, serta pertanian dan agroindustri yang dikelola ID FOOD.

Anggota holding lainnya yang bergerak di pendistribusian ada juga PT Rajawali Nusindo dan PT GIEB Indonesia.

“Kalau digabungkan kami memiliki cabang lebih dari 80 cabang tersebar seluruh Indonesia yang kami andalkan untuk distribusi pangan,” ungkap Frans.

Pada sektor distribusi pangan, grup ID FOOD juga menyediakan platform Warung Pangan untuk membantu UMKM. Ketika ada kenaikan minyak goreng beberapa waktu lalu, ID FOOD turut berperan menurunkan harga minyak goreng melalui program penyaluran minyak goreng curah dan kemasan sederhana melalui Warung Pangan.

"Jadi yang kita butuhkan adalah bagaimana memperkuat peran pemerintah melalui BUMN untuk bisa memperluas market share. Kami optimistis ID FOOD dapat berkontribusi 5-10 persen di market dengan bantuan intervensi dari pemerintah,” jelas Frans.

Selain menjaga ketahanan pangan nasional, ID FOOD bersama dengan perusahaan pelat merah lain yang tergabung dalam program Makmur juga telah merealisasikan program Makmur yang dibangun bersama dengan BUMN dan mitra petani dengan tujuan membantu memperbaiki produktivitas padi, jagung, dan tebu, serta meningkatkan keuntungan petani.