BMKG : Manggarai Barat status waspada kebakaran hutan dan lahan
23 Agustus 2022 11:44 WIB
Para petugas Satpol PP dibantu TNI, Polri, dan pegawai hotel bekerja sama menghentikan sebaran api di bukit bagian atas Hotel Ayana Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (22/8/2022) malam. (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)
Labuan Bajo (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi Komodo BMKG Sti Nenotek mengatakan Manggarai Barat, NTT merupakan wilayah dengan status Waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan.
"Wilayah Manggarai Barat berwarna merah, artinya waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan karena kondisi yang kering dan disertai angin kencang," kata Sti di Labuan Bajo, Selasa.
Dalam Peringatan Kebakaran Hutan dan Lahan per 22 Agustus yang dikeluarkan BMKG, sebagian besar wilayah NTT termasuk Manggarai Barat berada pada tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah atau berwarna merah.
Warna merah menunjukkan bahwa alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar.
Baca juga: Empat kecamatan di Manggarai Barat waspada longsor dua hari ke depan
Baca juga: BMKG Stamet Komodo: Nelayan batasi aktivitas di perairan dampak cuaca
Atas kondisi mudah terbakar itulah Sti mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Dia terus menerus mengingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.
Sedangkan bagi para petani, Sti tetap mengingatkan agar tidak membersihkan lahan atau membuka lahan baru dengan cara membakar karena akan mengakibatkan kebakaran yang meluas.
Kebakaran lahan baru saja terjadi pada beberapa titik di Labuan Bajo, Senin malam (22/8).
Kebakaran di salah satu spot foto di Labuan Bajo yakni Bukit Sylvia terjadi pada pukul 18.38 Wita. Meski api berhasil dipadamkan, muncul titik baru di bukit bagian atas Hotel Ayana Labuan Bajo.
Para petugas pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dibantu TNI, Polri, dan pegawai hotel bekerja sama menghentikan sebaran api. Proses pemadaman api di titik itu dimulai pukul 22.15 Wita hingga Selasa dini hari.
Sti menjelaskan potensi kebakaran hutan dan lahan ini terjadi selama musim kemarau dan akan berakhir pada saat memasuki musim hujan. Namun, musim hujan di Manggarai Barat tidak bersamaan antara satu wilayah dan wilayah lainnya.
Dia menyebut wilayah di dataran tinggi seperti Kecamatan Ndoso, Kuwus, Kuwus Barat, Pacar, dan Welak akan memasuki musim hujan lebih dahulu pada akhir Oktober 2022.
Sedangkan wilayah dataran rendah seperti Kecamatan Macang Pacar, Boleng, Komodo, Lembor, dan Lembor Selatan akan memasuki musim hujan terlambat yakni di akhir November dan atau awal Desember.
Baca juga: BMKG minta warga waspadai kebakaran hutan di Manggarai Barat
Baca juga: BMKG ingatkan waspadai angin kencang di perairan Taman Nasional Komodo
"Wilayah Manggarai Barat berwarna merah, artinya waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan karena kondisi yang kering dan disertai angin kencang," kata Sti di Labuan Bajo, Selasa.
Dalam Peringatan Kebakaran Hutan dan Lahan per 22 Agustus yang dikeluarkan BMKG, sebagian besar wilayah NTT termasuk Manggarai Barat berada pada tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah atau berwarna merah.
Warna merah menunjukkan bahwa alang-alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar.
Baca juga: Empat kecamatan di Manggarai Barat waspada longsor dua hari ke depan
Baca juga: BMKG Stamet Komodo: Nelayan batasi aktivitas di perairan dampak cuaca
Atas kondisi mudah terbakar itulah Sti mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Dia terus menerus mengingatkan warga untuk tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.
Sedangkan bagi para petani, Sti tetap mengingatkan agar tidak membersihkan lahan atau membuka lahan baru dengan cara membakar karena akan mengakibatkan kebakaran yang meluas.
Kebakaran lahan baru saja terjadi pada beberapa titik di Labuan Bajo, Senin malam (22/8).
Kebakaran di salah satu spot foto di Labuan Bajo yakni Bukit Sylvia terjadi pada pukul 18.38 Wita. Meski api berhasil dipadamkan, muncul titik baru di bukit bagian atas Hotel Ayana Labuan Bajo.
Para petugas pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dibantu TNI, Polri, dan pegawai hotel bekerja sama menghentikan sebaran api. Proses pemadaman api di titik itu dimulai pukul 22.15 Wita hingga Selasa dini hari.
Sti menjelaskan potensi kebakaran hutan dan lahan ini terjadi selama musim kemarau dan akan berakhir pada saat memasuki musim hujan. Namun, musim hujan di Manggarai Barat tidak bersamaan antara satu wilayah dan wilayah lainnya.
Dia menyebut wilayah di dataran tinggi seperti Kecamatan Ndoso, Kuwus, Kuwus Barat, Pacar, dan Welak akan memasuki musim hujan lebih dahulu pada akhir Oktober 2022.
Sedangkan wilayah dataran rendah seperti Kecamatan Macang Pacar, Boleng, Komodo, Lembor, dan Lembor Selatan akan memasuki musim hujan terlambat yakni di akhir November dan atau awal Desember.
Baca juga: BMKG minta warga waspadai kebakaran hutan di Manggarai Barat
Baca juga: BMKG ingatkan waspadai angin kencang di perairan Taman Nasional Komodo
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: