Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengajak umat Islam seluruh dunia mendukung Universitas Al Quds di Yerusalem untuk menjalankan peran-peran kependidikan bagi warga Palestina yang berada di Yerusalem.

"Lembaga pendidikan ini sangat diperlukan oleh warga Palestina yang berada di Yerusalem. Lembaga ini memerlukan dukungan dari umat Islam di seluruh dunia agar mereka bisa eksis dan menjalankan peran-peran kependidikannya," kata Hidayat Nur Wahid dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Hidayat menyampaikan hal itu saat menerima Guru Besar dan Dekan Universitas Al Quds Orwa Sabri dan Ketua Lembaga Wakaf Universitas Al Quds Nurullah Sahid di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Lt 9, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (22/8).

Dalam pertemuan itu, katanya, Orwa Sabri dan Nurullah Sahid menyampaikan bahwa Universitas Al Quds merupakan universitas resmi. Semua kegiatan di universitas itu diakui oleh Pemerintah Palestina, sehingga tidak terkait dengan terorisme dan radikalisme.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid ajak jamaah maknai solidaritas keumatan

"Mereka mengharapkan dukungan, bukan hanya Indonesia, melainkan juga dukungan seluruh dunia karena mereka bukan kelompok politik. Mereka juga bukan kelompok militer, tetapi mereka adalah kelompok intelektual untuk kerja-kerja pendidikan dan diakui oleh Pemerintah Palestina," jelasnya.

Dia juga menegaskan kepada Orwa Sabri dan Nurullah Said bahwa berdasarkan konstitusi di Indonesia, secara prinsip sikap Indonesia dari dulu adalah membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel.

Terkait dengan wakaf dan kerja sama dalam bidang pendidikan, Hidayat menyarankan agar Universitas Al Quds berkomunikasi langsung dengan lembaga-lembaga resmi di Indonesia, dalam hal ini Badan Wakaf Indonesia, BAZNAS, Nahdlatul Ulama, maupun Muhammadiyah.

"Mereka menyambut baik usulan itu. Tentu sebagaimana dahulu, sebelum Indonesia merdeka, para bapak bangsa mempersiapkan sumber daya manusia dengan mendirikan universitas-universitas," ujar Hidayat Nur Wahid.

Baca juga: MPR sambut baik Kominfo blokir platform judi online