Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau mengantisipasi masuknya penyakit cacar monyet ke wilayah itu dengan melakukan sejumlah langkah.

"Kami sampaikan ke seluruh dinas kesehatan di kabupaten/kota untuk betul-betul mengidentifikasi kejadian, kalau ada dugaan kasus segera laporkan secara berjenjang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin di Pekanbaru, Senin.

Ia mengungkapkan tiga bulan sebelumnya sudah mendapatkan surat dari Kementerian Kesehatan RI terkait antisipasi penyebaran penyakit cacar monyet ke Indonesia.

"Kemarin kita sudah mendapatkan kabar, ternyata sudah ditemukan cacar monyet di Indonesia sehingga kita lebih waspada," kata Zainal.

Baca juga: Kemenko PMK ajak masyarakat perkuat prokes cegah cacar monyet

Setelah mendapat kabar adanya temuan kasus cacar monyet yang sudah masuk ke Indonesia, pihaknya meminta dinas kesehatan kabupaten/ kota melakukan pencegahan dan melaksanakan standar operasional pemeriksaan suspek kasus cacar monyet.

Dia juga meminta kepada masyarakat di wilayahnya untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam aktivitas keseharian guna mencegah terpapar virus.

Saat ini pandemi COVID-19 juga belum berakhir meski kasusnya cenderung menurun di Indonesia, termasuk di Provinsi Riau.

"Tetap jaga kesehatan dan pakai masker saat berada di tempat umum untuk menghindari paparan COVID-19," pinta Zainal.

Baca juga: Wapres: Pemerintah lakukan langkah pencegahan penyebaran cacar monyet

Kementerian Kesehatan RI memastikan satu warga negara Indonesia terkonfirmasi menderita monkeypox (cacar monyet).

Pasien tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Perancis sebelum tertular.

"Saat ini pasien dalam keadaan baik, tidak sakit berat, dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan, dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dalam keterangan pers secara daring, Sabtu (20/8).

Gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.

Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dua hingga empat minggu.

Baca juga: Tiga warga DKI kontak erat dengan kasus pertama cacar monyet