Pemkab Kulon Progo diminta manfaatkan Bandara YIA dongkrak investasi
22 Agustus 2022 21:23 WIB
Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto melakukan audiensi dengan Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana. ANTARA/HO-Humas Pemkab Kulon Progo.
Kulon Progo (ANTARA) - Bea Cukai Yogyakarta meminta Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) untuk mendongkrak pertumbuhan investasi dan ekonomi wilayah.
Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto di Kulon Progo, Senin, mengatakan potensi investasi industri yang bisa dikembangkan bersama dengan potensi Bandara YIA di bawah PT Angkasa Pura sangat besar.
"Kita mengetahui Kulon Progo memiliki potensi yang sangat besar, kita ingin mengadakan koordinasi terkait dengan investasi guna mendukung target investasi nasional tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliun, yang sampai hari ini target belum bergerak dari angka 50 persen," kata Eko.
Ia mengatakan saat ini secara umum kawasan industri terpadu di Jawa bagian utara seperti Kendal dan Batang sudah penuh akan investasi. Hal ini berbanding dengan wilayah selatan yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan seperti di wilayah DIY, khususnya Kulon Progo.
"DIY memiliki kawasan peruntukan industri sekitar 5.800 hektare yang kemarin dipaparkan oleh provinsi terbagi menjadi tujuh sektor salah satunya ada di Kulon Progo yaitu Sentolo. Bagaimana potensi ini bisa kita angkat kemudian investasi masuk, kita menginginkan ada kegiatan ekonomi baru yang tujuan utamanya memberikan lapangan kerja baru bagi DIY secara umum dan Kulon Progo secara khususnya," jelas Eko.
Menurut Eko, dengan lapangan kerja yang ada, nantinya masyarakat mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan daya beli yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Kulon Progo dan DIY secara umum. Pertumbuhan ekonomi DIY saat ini masih setengah dari pertumbuhan ekonomi nasional yang saat ini sudah di angka 5,1 persen sedang DIY baru di angka 2,7 persen. Dengan pengembangan potensi yang ada diharapkan mampu meratakan tingkat pertumbuhan ekonomi di semua wilayah Indonesia.
"Kulon Progo ada potensi yang luar biasa sekali dan ini potensi nasional, kita punya Bandara Internasional Yogyakarta, ini harus kita jual sebagai potensi khusus daya tarik investasi. Nantinya ketika investasi masuk, bandara bergerak dan akan lebih cepat mengalami perkembangan ekonominya," terang Eko.
PTS General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengatakan potensi kewilayahan DIY khususnya Kulon Progo saat ini sangat strategis dengan adanya Bandara YIA yang dibangun dengan kapasitas yang besar dan memiliki potensi ekonomi yang besar pula jika dikembangkan.
"Dengan adanya bandara harusnya iklim investasi itu tumbuh, ini akan bergerak kalau daerah juga siap, saya kira kita membangun dengan kapasitas yang cukup tinggi sehingga nanti dikembangkan terutama di Kulon Progo yang paling dekat dengan bandara sehingga bisa saling mengisi terkoneksi dengan sarana kita di bandara," kata Agus.
Agus merinci YIA dibangun dengan potensi kapasitas penumpang mencapai 30 juta orang per tahun dan potensi kargo mencapai 590 ton per hari. Namun sampai saat ini kapasitas tersebut belum optimal, untuk kargo saja baru di angka 20 ton per hari.
"Hal ini yang menurutnya masih sangat bisa dioptimalkan dengan kerja sama berbagai pihak," katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengatakan Pemkab Kulon Progo siap mengembangkan daya sanding daerah dan daya kolaborasi antardaerah untuk mempercepat masuknya investasi.
Pemkab Kulon Progo juga siap mendukung program-program pemerintah dalam hal peningkatan investasi sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah DIY dan Kulon Progo sendiri. Namun selain itu juga diperlukan kerjasama antar wilayah kabupaten/kota sekitarnya untuk mendukung perkembangan investasi khususnya pengembangan bandara, dikarenakan kapasitas bandara yang sangat besar, yang tidak cukup jika hanya dipasok dari satu wilayah saja.
"Namun kita di Kulon Progo punya slogan tidak mengembangkan daya saing daerah tapi yang kita kembangkan adalah daya sanding daerah daya kolaborasi antar daerah, karena kalau hanya untuk Kulon Progo bahkan untuk Yogyakarta saja bandara ini masih sangat lebih dari kapasitasnya. Dan saya yakin tiga sampai lima tahun ke depan perkembangan ekonomi Kulon Progo sangat-sangat pesat," kata Tri.
Baca juga: Menteri BUMN minta Bandara YIA menggelar festival budaya setiap minggu
Baca juga: Jalan bebas hambatan Solo-Bandara di Kulon Progo beroperasi akhir 2025
Baca juga: Penumpang di Bandara Internasional Yogyakarta tumbuh 71,42 persen
Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto di Kulon Progo, Senin, mengatakan potensi investasi industri yang bisa dikembangkan bersama dengan potensi Bandara YIA di bawah PT Angkasa Pura sangat besar.
"Kita mengetahui Kulon Progo memiliki potensi yang sangat besar, kita ingin mengadakan koordinasi terkait dengan investasi guna mendukung target investasi nasional tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliun, yang sampai hari ini target belum bergerak dari angka 50 persen," kata Eko.
Ia mengatakan saat ini secara umum kawasan industri terpadu di Jawa bagian utara seperti Kendal dan Batang sudah penuh akan investasi. Hal ini berbanding dengan wilayah selatan yang masih sangat berpotensi untuk dikembangkan seperti di wilayah DIY, khususnya Kulon Progo.
"DIY memiliki kawasan peruntukan industri sekitar 5.800 hektare yang kemarin dipaparkan oleh provinsi terbagi menjadi tujuh sektor salah satunya ada di Kulon Progo yaitu Sentolo. Bagaimana potensi ini bisa kita angkat kemudian investasi masuk, kita menginginkan ada kegiatan ekonomi baru yang tujuan utamanya memberikan lapangan kerja baru bagi DIY secara umum dan Kulon Progo secara khususnya," jelas Eko.
Menurut Eko, dengan lapangan kerja yang ada, nantinya masyarakat mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan daya beli yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Kulon Progo dan DIY secara umum. Pertumbuhan ekonomi DIY saat ini masih setengah dari pertumbuhan ekonomi nasional yang saat ini sudah di angka 5,1 persen sedang DIY baru di angka 2,7 persen. Dengan pengembangan potensi yang ada diharapkan mampu meratakan tingkat pertumbuhan ekonomi di semua wilayah Indonesia.
"Kulon Progo ada potensi yang luar biasa sekali dan ini potensi nasional, kita punya Bandara Internasional Yogyakarta, ini harus kita jual sebagai potensi khusus daya tarik investasi. Nantinya ketika investasi masuk, bandara bergerak dan akan lebih cepat mengalami perkembangan ekonominya," terang Eko.
PTS General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama mengatakan potensi kewilayahan DIY khususnya Kulon Progo saat ini sangat strategis dengan adanya Bandara YIA yang dibangun dengan kapasitas yang besar dan memiliki potensi ekonomi yang besar pula jika dikembangkan.
"Dengan adanya bandara harusnya iklim investasi itu tumbuh, ini akan bergerak kalau daerah juga siap, saya kira kita membangun dengan kapasitas yang cukup tinggi sehingga nanti dikembangkan terutama di Kulon Progo yang paling dekat dengan bandara sehingga bisa saling mengisi terkoneksi dengan sarana kita di bandara," kata Agus.
Agus merinci YIA dibangun dengan potensi kapasitas penumpang mencapai 30 juta orang per tahun dan potensi kargo mencapai 590 ton per hari. Namun sampai saat ini kapasitas tersebut belum optimal, untuk kargo saja baru di angka 20 ton per hari.
"Hal ini yang menurutnya masih sangat bisa dioptimalkan dengan kerja sama berbagai pihak," katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengatakan Pemkab Kulon Progo siap mengembangkan daya sanding daerah dan daya kolaborasi antardaerah untuk mempercepat masuknya investasi.
Pemkab Kulon Progo juga siap mendukung program-program pemerintah dalam hal peningkatan investasi sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah DIY dan Kulon Progo sendiri. Namun selain itu juga diperlukan kerjasama antar wilayah kabupaten/kota sekitarnya untuk mendukung perkembangan investasi khususnya pengembangan bandara, dikarenakan kapasitas bandara yang sangat besar, yang tidak cukup jika hanya dipasok dari satu wilayah saja.
"Namun kita di Kulon Progo punya slogan tidak mengembangkan daya saing daerah tapi yang kita kembangkan adalah daya sanding daerah daya kolaborasi antar daerah, karena kalau hanya untuk Kulon Progo bahkan untuk Yogyakarta saja bandara ini masih sangat lebih dari kapasitasnya. Dan saya yakin tiga sampai lima tahun ke depan perkembangan ekonomi Kulon Progo sangat-sangat pesat," kata Tri.
Baca juga: Menteri BUMN minta Bandara YIA menggelar festival budaya setiap minggu
Baca juga: Jalan bebas hambatan Solo-Bandara di Kulon Progo beroperasi akhir 2025
Baca juga: Penumpang di Bandara Internasional Yogyakarta tumbuh 71,42 persen
Pewarta: Sutarmi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: