RNI berharap terbentuknya cadangan pangan untuk atasi fluktuasi harga
22 Agustus 2022 16:55 WIB
Direktur Utama PT PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI Frans Marganda Tambunan di Jakarta, Senin (22/8/2022). PT RNI sebagai holding pangan ID FOOD berharap ke depannya dapat terbentuk cadangan pangan dalam rangka mengatasi fluktuasi harga komoditas. ANTARA/Aji Cakti
Jakarta (ANTARA) - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai holding pangan ID FOOD berharap ke depannya dapat terbentuk cadangan pangan dalam rangka mengatasi fluktuasi harga komoditas.
"Hal ini memang menjadi pekerjaan rumah yang kita diskusikan dengan Badan Pangan Nasional bagaimana nanti ke depan bisa membentuk yang namanya cadangan pangan," kata Direktur Utama PT RNI Frans Marganda Tambunan di Jakarta, Senin. Dia mengatakan, salah contohnya harga telur dan ayam yang seperti komoditas lainnya, belum memiliki kestabilan produksi dan harga.
"Untuk ayam dan telur kita sudah surplus, tetapi selalu terjadi gejolak harga sebanyak tiga atau empat kali dalam setahun," ujarnya. Selain itu holding pangan juga bersinergi dengan peternak agar siklus tahunan di mana terjadi gejolak harga pangan bisa diperkecil.
Dirut RNI itu melihat, fluktuasi harga pangan tersebut memang bersumber karena tidak adanya integrasi yang menyeluruh dari sektor hulu ke hilir, mulai dari produsen pakan ternak sampai di hilirnya terputus. "Holding BUMN Pangan sendiri akan masuk ke sana dan terdapat beberapa skema yang kita bangun seperti sistem resi gudang yang dikembangkan," kata Frans.
Sistem resi gudang bertujuan ketika harga ayam jatuh, holding pangan bisa melakukan penyerapan dan kemudian akan dirilis ketika harga telah kembali normal. Terkait dengan harga telur yang naik, Frans mengatakan bahwa hal itu menjadi dilema karena adanya isu peningkatan bantuan sosial sehingga permintaan terhadap telur mengalami kenaikan.
Hal ini dilakukan oleh peternak dalam rangka untuk menutupi harga pokok penjualan (HPP) saat mengalami kerugian pada musim-musim sebelumnya. "Saya kira ini tidak bisa dipecahkan hanya oleh Holding Pangan sendiri, namun berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional untuk membentuk ekosistem agar terjadi kestabilan harga dan produktifitas sepanjang tahun," kata Frans.
Baca juga: Erick Thohir dorong ID FOOD perbaiki rantai pasokan pangan
Baca juga: Kementerian BUMN tunjuk Frans Marganda Tambunan jadi Dirut baru RNI
"Hal ini memang menjadi pekerjaan rumah yang kita diskusikan dengan Badan Pangan Nasional bagaimana nanti ke depan bisa membentuk yang namanya cadangan pangan," kata Direktur Utama PT RNI Frans Marganda Tambunan di Jakarta, Senin. Dia mengatakan, salah contohnya harga telur dan ayam yang seperti komoditas lainnya, belum memiliki kestabilan produksi dan harga.
"Untuk ayam dan telur kita sudah surplus, tetapi selalu terjadi gejolak harga sebanyak tiga atau empat kali dalam setahun," ujarnya. Selain itu holding pangan juga bersinergi dengan peternak agar siklus tahunan di mana terjadi gejolak harga pangan bisa diperkecil.
Dirut RNI itu melihat, fluktuasi harga pangan tersebut memang bersumber karena tidak adanya integrasi yang menyeluruh dari sektor hulu ke hilir, mulai dari produsen pakan ternak sampai di hilirnya terputus. "Holding BUMN Pangan sendiri akan masuk ke sana dan terdapat beberapa skema yang kita bangun seperti sistem resi gudang yang dikembangkan," kata Frans.
Sistem resi gudang bertujuan ketika harga ayam jatuh, holding pangan bisa melakukan penyerapan dan kemudian akan dirilis ketika harga telah kembali normal. Terkait dengan harga telur yang naik, Frans mengatakan bahwa hal itu menjadi dilema karena adanya isu peningkatan bantuan sosial sehingga permintaan terhadap telur mengalami kenaikan.
Hal ini dilakukan oleh peternak dalam rangka untuk menutupi harga pokok penjualan (HPP) saat mengalami kerugian pada musim-musim sebelumnya. "Saya kira ini tidak bisa dipecahkan hanya oleh Holding Pangan sendiri, namun berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional untuk membentuk ekosistem agar terjadi kestabilan harga dan produktifitas sepanjang tahun," kata Frans.
Baca juga: Erick Thohir dorong ID FOOD perbaiki rantai pasokan pangan
Baca juga: Kementerian BUMN tunjuk Frans Marganda Tambunan jadi Dirut baru RNI
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: