Bandung (ANTARA) -
Hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat dukungan publik terhadap Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil sebagai calon presiden semakin menguat dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir ini.

"Dari hasil pengamatan dan sigi SMRC ada sejumlah calon yang mengalami kenaikan dan penurunan dukungan responden. Dalam 1,5 tahun terakhir, dari Maret 2021 hingga Agustus 2022. Dukungan kepada Ridwan Kamil meningkat, Sandi (Sandiaga Uno) melemah," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam keterangan tertulisnya diterima di Bandung, Senin.

SMRC kembali merilis hasil survei bursa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam ajang Pilpres 2024. Nama Ridwan Kamil terus merangsek di antara tiga nama capres lain, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Deni Irvani dalam keterangan hasil survei mengatakan pemilihan presiden hanya akan diikuti oleh beberapa calon. Namun, sejauh ini belum ada calon presiden yang definitif karena pendaftaran calon untuk Pilpres 2024 baru akan dilakukan pada Oktober-November 2023.

Ia mengatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo dalam simulasi semiterbuka naik dari 8,8 persen menjadi 25,2 persen, Anies Baswedan naik dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen.

"Untuk Ridwan Kamil juga cenderung menguat dari 4,8 persen menjadi 6 persen. Prabowo cenderung menurun dari 20 persen menjadi 16,7 persen, sementara tokoh-tokoh lain tidak mengalami kemajuan berarti," jelasnya.

Survei SMRC menunjukkan dalam format pertanyaan semiterbuka 43 nama, Ganjar Pranowo mendapat dukungan terbanyak 25,5 persen, disusul Prabowo 16,7 persen, Anies Baswedan 14,4 persen, Ridwan Kamil 6 persen, AHY 3,8 persen, dan nama-nama lain di bawah 3 persen serta yang belum tahu 15,1 persen.​​​​​​​

Ridwan Kamil yang kerap berdekatan hasil surveinya dengan Sandiaga Uno, kini dinilai lebih unggul.

Penguatan dukungan pada Ridwan Kamil juga tercermin dalam simulasi pilihan tertutup terhadap 11 nama di mana, Ganjar mendapat dukungan terbanyak 27,1 persen, disusul Prabowo 19 persen, Anies Baswedan 15,6 persen, Ridwan Kamil 8,5 persen, AHY 3,5 persen dan nama-nama lain di bawah 3 persen, yang belum tahu 15,3 persen.

Survei ini menunjukkan Ridwan Kamil juga tidak tersaingi oleh AHY maupun Erick Tohir dalam posisi empat besar.

"Ridwan Kamil menguat, AHY melemah, Khofifah dan Erick tidak mengalami perubahan berarti," imbuhnya.​​​​​​​

Irvan menuturkan meski UUD menjelaskan hanya partai yang bisa mencalonkan presiden, saat ini ada sejumlah nama tokoh yang bukan berasal dari elite partai juga banyak disebut sebagai tokoh potensial sebagai calon presiden.

Mereka adalah tokoh- tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi atau memiliki tingkat penerimaan publik (likeability) yang positif.

Menurutnya, berdasarkan hasil survei, sejauh ini Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, kemudian ada tokoh yang diusulkan secara terbuka oleh partai sebagai salah satu capres (Andika Perkasa).

Serta kepala daerah dengan populasi pemilih yang besar (Ridwan Kamil) atau memiliki basis sosial yang besar (Khofifah Indar Parawansa dengan basis sosial Nahdlatul Ulama), serta tokoh yang terlihat cukup aktif menyosialisasikan diri sebagai calon presiden (Erick Thohir).​​​​​​​

SMRC menyebut populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih pada pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.053 atau 86 persen.

Sebanyak 1.053 responden ini yang dianalisis. Tingkat kesalahan survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). Waktu wawancara lapangan dalam survei terakhir dilakukan pada 5 hingga 13 Agustus 2022.