90 titik panas terdeteksi di wilayah Kalimantan Timur
22 Agustus 2022 12:42 WIB
Arsip Foto. Petugas Centre for Orangutan Protection (COP) membantu memadamkan api yang membakar lahan di dekat tempat rehabilitasi orangutan di wilayah Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Kamis (12/9/2019). ANTARA FOTO/HO COP-Ruweti Nurpiana)
Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 90 titik panas indikator kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Timur selama periode pengamatan Minggu (21/8) pukul 01.00 hingga 24.00 WITA.
Menurut prakirawan Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Ilham Rosihan Fachturoni di Kota Balikpapan, Senin, selama periode itu titik panas dideteksi di Kabupaten Kutai Barat (7), Kutai Timur (17), Kutai Kartanegara (4), Berau (17), dan Mahakam Ulu (45).
Titik panas indikator kebakaran hutan dan lahan antara lain dideteksi di Kecamatan Linggang Bigung (3), Tering (3), dan Muara Pahu (1) di wilayah Kutai Barat.
Di Kabupaten Kutai Timur, titik panas tersebar di wilayah Kecamatan Bengalon (1), Kongbeng (1), Rantau Pulung (1), Sangkulirang (2), Muara Wahau (5), Kaubun (4), dan Karangan (3).
Selain itu, masing-masing ada satu titik panas di wilayah Kecamatan Kembang Janggut, Muara Muntai, Muara Wis, dan Sebulu di Kutai Kartanegara.
Di Kabupaten Berau, ada masing-masing dua titik panas di Kecamatan Talisayan dan Gunung Tabur, empat titik panas di Kecamatan Sambaliung, tujuh titik panas di Kecamatan Segah, serta masing-masing satu titik panas di Kecamatan Kelay dan Tabalar.
Titik panas indikator kebakaran hutan dan lahan paling banyak dideteksi di wilayah Mahakam Ulu, tersebar di Kecamatan Long Pahangai (22), Long Hubung (3), Laham (2), dan Long Apari (18).
Jumlah titik panas yang dideteksi di wilayah Kalimantan Timur selama periode pengamatan Minggu (21/8) lebih banyak dibandingkan pada hari sebelumnya, yang tercatat sebanyak 52 titik.
Ilham mengatakan bahwa informasi terbaru mengenai sebaran titik panas sudah disampaikan ke instansi terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota, agar bisa ditindaklanjuti dengan langkah-langkah penanganan.
Baca juga:
BMKG deteksi 76 titik panas di Kalimantan Timur
BMKG pantau delapan titik panas di Sumatera Utara
Menurut prakirawan Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Ilham Rosihan Fachturoni di Kota Balikpapan, Senin, selama periode itu titik panas dideteksi di Kabupaten Kutai Barat (7), Kutai Timur (17), Kutai Kartanegara (4), Berau (17), dan Mahakam Ulu (45).
Titik panas indikator kebakaran hutan dan lahan antara lain dideteksi di Kecamatan Linggang Bigung (3), Tering (3), dan Muara Pahu (1) di wilayah Kutai Barat.
Di Kabupaten Kutai Timur, titik panas tersebar di wilayah Kecamatan Bengalon (1), Kongbeng (1), Rantau Pulung (1), Sangkulirang (2), Muara Wahau (5), Kaubun (4), dan Karangan (3).
Selain itu, masing-masing ada satu titik panas di wilayah Kecamatan Kembang Janggut, Muara Muntai, Muara Wis, dan Sebulu di Kutai Kartanegara.
Di Kabupaten Berau, ada masing-masing dua titik panas di Kecamatan Talisayan dan Gunung Tabur, empat titik panas di Kecamatan Sambaliung, tujuh titik panas di Kecamatan Segah, serta masing-masing satu titik panas di Kecamatan Kelay dan Tabalar.
Titik panas indikator kebakaran hutan dan lahan paling banyak dideteksi di wilayah Mahakam Ulu, tersebar di Kecamatan Long Pahangai (22), Long Hubung (3), Laham (2), dan Long Apari (18).
Jumlah titik panas yang dideteksi di wilayah Kalimantan Timur selama periode pengamatan Minggu (21/8) lebih banyak dibandingkan pada hari sebelumnya, yang tercatat sebanyak 52 titik.
Ilham mengatakan bahwa informasi terbaru mengenai sebaran titik panas sudah disampaikan ke instansi terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota, agar bisa ditindaklanjuti dengan langkah-langkah penanganan.
Baca juga:
BMKG deteksi 76 titik panas di Kalimantan Timur
BMKG pantau delapan titik panas di Sumatera Utara
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: