IBL
Pelita Jaya dan Satria Muda "rematch" pada final IBL 2022
21 Agustus 2022 21:14 WIB
Pebasket West Bandits Combiphar Solo Widyanta Putra Teja (kanan) dan Rio Disi (kiri) berusaha menghadang laju pebasket Pelita Jaya Bakrie Jakarta Govinda Julian Saputra (tengah) saat pertandingan semifinal IBL Tokopedia 2022 di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/8/2022). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/tom.
Jakarta (ANTARA) - Pelita Jaya Bakrie Jakarta akan kembali menantang juara bertahan Satria Muda Pertamina Jakarta pada partai puncak Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2022 untuk mengulang pertandingan final musim lalu.
Pelita Jaya memastikan tempat final IBL 2022 setelah memetik kemenangan kedua atas West Bandits Combiphar Solo dengan skor 86-71 pada Gim 2 semifinal di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu.
Dior Lowhorn menjadi aktor kemenangan Pelita Jaya malam ini setelah membukukan double-double 20 poin dan 11 rebound setelah melantai selama 18 menit.
Selain Lowhorn, pemain asing Decardo Wanya Day juga tampil apik dengan mencetak 18 poin dan 5 rebound. Sedangkan dari deretan pemain lokal, Hendrick Yonga menyumbang 12 poin, Andakara Prastawa 11 poin, dan Yesaya Saudale 10 poin, demikian catatan resmi liga.
Sementara itu dari kubu West Bandits, sang kapten Widyanta Putra Teja memimpin dengan 19 poin dan 8 assist, diikuti Bilal Richardson dengan 14 poin dan 7 rebound, dan Sameen Swint 13 poin.
Rangkaian final IBL 2022 akan diselenggarakan pada 27, 28, dan 30 Agustus di GOR C-Tra Arena Bandung.
Baca juga: Playoff dan final IBL 2022 digelar di Bandung
Pertemuan Pelita Jaya dan Satria Muda nanti tidak hanya mengulang final musim lalu, tetapi juga memastikan akan ada sejarah baru tercipta di liga profesional Indonesia.
Pelita Jaya menempati peringkat pertama klasemen akhir fase reguler musim ini hasil dari 20 kemenangan dari 22 gim yang dimainkan.
Apabila Andakara Prastawa dkk dapat mengalahkan Satria Muda di partai puncak maka Pelita Jaya bisa mengakhiri catatan buruk mereka. Pasalnya sejak IBL 2016, tim yang bermarkas di Jakarta itu belum pernah meraih trofi juara ketika berstatus pemimpin klasemen musim reguler.
Jika tim asuhan Fictor G. Roring menjadi juara IBL musim 2022, maka mereka akan membuat sejarah karena pertama kalinya mereka dominan di musim reguler dan menutupnya dengan gelar juara.
Sementara itu, Satria Muda, yang pada musim reguler meraih 19 kemenangan dari 22 pertandingan, sudah mengumpulkan 11 gelar juara nasional, dan 2 gelar juara internasional. Apabila Arki Wisnu dkk keluar sebagai juara IBL musim ini, maka Satria Muda bakal menjadi satu-satunya tim aktif di liga profesional Indonesia yang berhasil mengumpulkan 14 gelar juara baik nasional maupun internasional.
Baca juga: Kalahkan Prawira Bandung, Satria Muda ke final IBL 2022
Pelita Jaya memastikan tempat final IBL 2022 setelah memetik kemenangan kedua atas West Bandits Combiphar Solo dengan skor 86-71 pada Gim 2 semifinal di GOR C-Tra Arena, Bandung, Minggu.
Dior Lowhorn menjadi aktor kemenangan Pelita Jaya malam ini setelah membukukan double-double 20 poin dan 11 rebound setelah melantai selama 18 menit.
Selain Lowhorn, pemain asing Decardo Wanya Day juga tampil apik dengan mencetak 18 poin dan 5 rebound. Sedangkan dari deretan pemain lokal, Hendrick Yonga menyumbang 12 poin, Andakara Prastawa 11 poin, dan Yesaya Saudale 10 poin, demikian catatan resmi liga.
Sementara itu dari kubu West Bandits, sang kapten Widyanta Putra Teja memimpin dengan 19 poin dan 8 assist, diikuti Bilal Richardson dengan 14 poin dan 7 rebound, dan Sameen Swint 13 poin.
Rangkaian final IBL 2022 akan diselenggarakan pada 27, 28, dan 30 Agustus di GOR C-Tra Arena Bandung.
Baca juga: Playoff dan final IBL 2022 digelar di Bandung
Pertemuan Pelita Jaya dan Satria Muda nanti tidak hanya mengulang final musim lalu, tetapi juga memastikan akan ada sejarah baru tercipta di liga profesional Indonesia.
Pelita Jaya menempati peringkat pertama klasemen akhir fase reguler musim ini hasil dari 20 kemenangan dari 22 gim yang dimainkan.
Apabila Andakara Prastawa dkk dapat mengalahkan Satria Muda di partai puncak maka Pelita Jaya bisa mengakhiri catatan buruk mereka. Pasalnya sejak IBL 2016, tim yang bermarkas di Jakarta itu belum pernah meraih trofi juara ketika berstatus pemimpin klasemen musim reguler.
Jika tim asuhan Fictor G. Roring menjadi juara IBL musim 2022, maka mereka akan membuat sejarah karena pertama kalinya mereka dominan di musim reguler dan menutupnya dengan gelar juara.
Sementara itu, Satria Muda, yang pada musim reguler meraih 19 kemenangan dari 22 pertandingan, sudah mengumpulkan 11 gelar juara nasional, dan 2 gelar juara internasional. Apabila Arki Wisnu dkk keluar sebagai juara IBL musim ini, maka Satria Muda bakal menjadi satu-satunya tim aktif di liga profesional Indonesia yang berhasil mengumpulkan 14 gelar juara baik nasional maupun internasional.
Baca juga: Kalahkan Prawira Bandung, Satria Muda ke final IBL 2022
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: