Jakarta (ANTARA) - Sebagai upaya memerangi isu perubahan iklim dunia, perusahaan nasional yang bergerak di bidang pariwisata, Plataran, melalui Plataran for the Earth: Carbon Offsetting Program, berkolaborasi dengan perusahaan rintisan penyedia solusi berbasis AI dan IoT, Jejakin, meluncurkan aplikasi Carbon Footprint Calculator.
Carbon Footprint Calculator meluncur di situs web Plataran yang langsung terkoneksi dengan aplikasi Jejakin. Dengan aplikasi itu, para wisatawan dan tamu dapat menghitung jejak emisi karbon yang mereka produksi atas aktivitas pariwisata.
Jejak emisi bisa langsung dikonversikan menjadi sekian batang mangrove yang akan ditanam di Plataran Menjangan,Taman Nasional Bali Barat, Plataran Komodo, dan Plataran Bromo.
Baca juga: Plataran Indonesia padukan alam dan budaya di tengah hutan GBK
Dengan demikian, aplikasi tersebut memudahkan wisatawan untuk berpartisipasi dalam proyek berkelanjutan untuk membantu melindungi bumi lewat kontribusi penanaman pohon.
"Mengintegrasikan tiga hal yaitu kredibilitas, sosialisasi, dan kolaborasi dalam upaya pengembangan ekowisata dan konservasi berkelanjutan terhadap lingkungan Indonesia, Plataran berkomitmen penuh untuk mengikutsertakan para tamu menjadi bagian dari kemajuan ekowisata dan kelanjutan lingkungan yang baik.” ujar Yozua Makes selaku CEO & Founder Plataran Indonesia melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Sementara itu, CEO & Founder Jejakin Arfan Arlanda mengatakan pihaknya sangat bangga dapat bekerja sama dengan Plataran untuk menjalankan sosialisasi perhitungan jejak karbon melalui Carbon Footprint Calculator. Dia pun berharap dapat melangkah ke fase berikutnya dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan.
"Fase berikutnya untuk menyeimbangkan karbon seperti memiliki program penanaman pohon, substitusi dengan renewable energy, dan tren berikutnya yang terus harus kita kembangkan bersama," ujarnya.
Sebagai informasi, kolaborasi antara Plataran dan Jejakin juga dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 RI dengan tema "Pulih Alamku, Bangkit Bangsaku".
Tema tersebut merupakan kombinasi tema resmi pemerintah yakni "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat", dengan salah satu unsur genetik Plataran Indonesia yaitu pariwisata berbasiskan ekowisata.
Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, bertempat di Hutan Kota by Plataran, kerja sama tersebut secara simbolis diresmikan dengan penanaman pohon. Sebelumnya, 77 bibit pohon, antara lain pohon Eucalyptus Rainbow, Terompet Emas, dan Ketapang Biola telah ditanamkan di seluruh unit bisnis Plataran Indonesia dari Jakarta, Borobudur, Bromo, Bali, dan Komodo, dengan total estimasi penyerapan karbon dari bibit-bibit mencapai 1.200 kilogram per pohon tiap tahun.
Upaya carbon offsetting itu telah dijalankan oleh Plataran sejak kuartal empat tahun 2021, yakni dimana untuk setiap tamu yang menginap di resor Plataran maupun yang melakukan perhelatan di restoran Plataran, satu pohon secara otomatis ditanamkan di area konservasi alam Plataran Menjangan, Taman Nasional Bali Barat.
Selain kerja sama dengan Jejakin, pada 17 Agustus 2022 Plataran juga mengenalkan Legenda Khatulistiwa, sebuah hub yang bertujuan mengedukasi dan mempertemukan antara wisatawan, penyedia layanan, dan komunitas pegiat ekowisata.
Baca juga: Plataran gelar "wedding roadshow" lima destinasi eksotis di Indonesia
Baca juga: Patuhi prokes, kunci Plataran Indonesia pertahankan usaha saat pandemi
Baca juga: Plataran Indonesia akan gelar konser All Star Legends
Plataran-Jejakin kolaborasi luncurkan aplikasi penghitung jejak karbon
21 Agustus 2022 14:56 WIB
Kerja sama Plataran Indonesia dan Jejakin dalam upaya memerangi isu perubahan iklim diresmikan secara simbolis pada 17 Agutus 2022. (ANTARA/HO)
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Tags: