Jakarta (ANTARA) - Inggris mengatakan ingin menginginkan peluncuran kendaraan swakemudi secara luas, termasuk untuk transportasi umum dan kendaraan pengiriman, pada tahun 2025 dan mengumumkan rencana Undang-undang baru serta investasi senilai 100 juta pound atau sekitar Rp1,7 triliun.

Pemerintah mengatakan ingin mengambil keuntungan dari pasar yang berkembang untuk kendaraan otonom, yang bernilai 42 miliar pound (sekitar Rp739 triliun) dan diperkirakan dapat menciptakan 38 ribu pekerjaan baru.

"Kami ingin Inggris menjadi yang terdepan dalam mengembangkan dan menggunakan teknologi fantastis ini," kata Sekretaris Negara untuk Transportasi Grant Shapps dikutip dari Reuters pada Minggu.

​​Baca juga: Baidu akan operasikan taksi otonom di dua kota di China

"Itulah sebabnya kami menginvestasikan jutaan dolar dalam penelitian penting tentang keselamatan dan menetapkan undang-undang untuk memastikan kami mendapatkan manfaat penuh yang dijanjikan teknologi ini," lanjutnya.

Paket pendanaan termasuk 35 juta pound (sekitar Rp615 miliar) untuk penelitian keselamatan, yang akan dimasukkan ke dalam undang-undang baru yang rencananya akan berlaku pada 2025.

"Undang-undang akan mengharuskan produsen bertanggung jawab atas tindakan kendaraan saat self-driving, yang berarti pengemudi manusia tidak akan bertanggung jawab atas insiden yang terkait dengan mengemudi saat kendaraan melakukan self-driving," kata pernyataan pemerintah.

Baca juga: Kendaraan swakemudi Intel Mobileye ditargetkan beroperasi pada 2024

Baca juga: Elon Musk: Tesla sangat dekat dengan teknologi swakemudi sepenuhnya

Baca juga: Toyota investasi ke perusahaan rintisan percepat kendaraan swakemudi