Menhub bersama Gubernur tinjau pelabuhan dan proyek nasional di Sultra
20 Agustus 2022 23:48 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi meninjau sejumlah pelabuhan dan proyek strategis nasional yang ada di provinsi tersebut, Sabtu (20/8/2022). ANTARA/HO-Jubir Gubernur Sultra.
Kendari (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi meninjau sejumlah pelabuhan dan proyek strategis nasional yang ada di provinsi tersebut, Sabtu.
Menhub melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Bungkutoko, Kota Kendari, untuk melihat langsung kondisi dan aktifitas penumpang di pelabuhan yang melayani penumpang ke Kabupaten Wakatobi.
Budi didampingi Gubernur Ali Mazi menghampiri sejumlah penumpang, mereka langsung bercerita terkait sedikitnya jumlah kapal pemerintah yang menyeberang ke Wakatobi.
Menhub pun meminta agar pemerintah dapat menambah jumlah kapal penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Bungkutoko ke Wakatobi dengan harga yang dipatok cukup murah, yakni Rp21.000 sekali menyeberang dengan waktu penyeberangan sekitar 21 jam lamanya.
“Kemarin kita berangkat jam 11 siang dari Tomia (Kabupaten Wakatobi) dan baru sampai jam 8 pagi ini,” kata Menteri Perhubungan.
Budi pun menyinggung terkait sedikitnya jumlah penumpang yang menyeberang ke Wakatobi. Namun, kapal swasta dengan harga yang lebih mahal sekitar Rp150.000 sekali jalan justru lebih banyak penumpang.
Baca juga: Kemenhub akan tertibkan TUKS dan Terminal Khusus Pelabuhan di Sultra
Menyikapi hal itu, pihak kementerian pun berjanji akan melakukan perbaikan terkait jumlah kapal penumpang.
“Saya akan tugaskan untuk melakukan mapping, ini akan menjadi perhatian,” ucap Budi Karya Sumadi.
Usai berkunjung ke Pelabuhan Bungkutoko Kendari, Menhub bersama rombongan langsung menuju ke PT Virtue Dragon Nickel Industry yang berada di Kabupaten Konawe untuk melihat langsung Pabrik Pemurnian Nikel yang kini telah menyerap sangat banyak tenaga Kerja.
Menhub dalam kunjungannya ke investasi dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) itu didampingi salah satu Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan dan beberapa Staf Khusus Menteri. Gubernur Ali Mazi turut hadir dalam kunjungan tersebut.
Sedangkan dari pihak perusahaan yang mendampingi Menteri Perhubungan mengunjungi site terlihat Site Manager PT Virtu Dragon Nikel Industry, Indrayanto dan pimpinan lainnya yaitu Mr. Yuu selaku Manager Produksi dan Manager General Affair, Mr. Zhang dan beberapa karyawan lokal.
Budi mengunjungi beberapa site yang berada dalam wilayah industri yaitu PT Virtu Dragon Nikel Industry, PT Obsidian Steanless Steel (OSS) dan Pelabuhan Muara Sampara (PMS) yang merupakan pelabuhan milik PT Virtu Dragon Nikel Industry.
Baca juga: Menhub pastikan kelancaran izin Pelabuhan Kawasan Industri Kaltara
“Pagi ini saya sempatkan diri untuk berkunjung di pabrik nikel milik PT Virtu Dragon Nikel Industry di Morosi, Konawe, dimana pabrik ini membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat. Saya juga telah menindaklanjuti permohonan perusahaan ini agar memiliki izin untuk Badan Usaha Pelabuhan dan perusahaan ini telah memiliki pelabuhan jetty sendiri,” katanya.
Manager General Affair, Mr. Zhang selaku perwakilan perusahaan sangat menyambut hangat kehadiran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk melihat langsung pengoperasian pabrik-pabrik yang ada di PT Virtu Dragon Nikel Industry
Pihak Perusahaan juga menyampaikan bahwa penyerapan tenaga kerja terus dilakukan perusahaan untuk kebutuhan pengoperasian pabrik.
“Kami sangat menyambut baik kunjungan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, bersama rombongan. Kami berharap kunjungan ini bisa menjadi semangat perusahaan untuk terus bekerja memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Mrz. Zhang.
Setelah meninjau Pelabuhan Bungkutoko dan Pelabuhan Jety Morosi, Menteri Perhubungan juga melakukan kunjungan kerja untuk meninjau Pelabuhan Kelas III Molawe di wilayah Kabupaten Konawe Utara.
Baca juga: Menhub pastikan kelancaran proyek strategis nasional di Kaltara
Menteri di dampingi Direktur Jenderal Pelabuhan Laut Arif Toha Tjajagama, bersama Gubernur Ali Mazi disambut langsung Bupati Konawe Utara Ruksamin, didampingi Wakil Bupati Konawe Utara, Abuhaera, Forkopimda Konawe Utara dan Sekretaris Daerah Konawe Utara serta kepala OPD lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara.
Kunjungan ini dilakukan untuk terus mengintensifkan upaya penertiban penggunaan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) dan Terminal Khusus (TERSUS). Melalui upaya ini, ditargetkan dapat meningkatkan jumlah Badan Usaha Pelabuhan (BUP) di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Konawe Utara.
Menteri Perhubungan menyatakan di Sulawesi ini ada banyak pelabuhan, TUKS, dan TERSUS, baik itu yang dikelola Badan Usaha Milik Negara, Pemerintah Daerah, maupun swasta, yang tentunya semua harus dikelola dengan baik didasarkan pada Good Corporate Governance (GCG), agar tidak ada lagi pelabuhan tikus atau dokumen terbang/palsu.
Selain pelayanan kelautan di Konawe Utara pihaknya mengaku akan membangun dermaga di Pulau Wisata Labengki sehingga wisatawan bisa berkunjung dengan baik di pulau tersebut.
“Kita akan membangun sebuah dermaga yang berfungsi juga sebagai penahan ombak," kata Menhub.
Bupati Konawe Utara Ruksamin menyambut baik rencana Kemenhub yang akan membangun dermaga di Pulau Labengki sebagai langkah memajukan wisata Desa Labengki yang juga sebagai ikon salah satu destinasi desa wisata di Sulawesi Tenggara
"Ini dapat menambah devisa dan kesejahteraan masyarakat Konawe Utara," kata Ruksamin.
Menurut Bupati, perlu adanya inovasi untuk lebih memajukan pelayanan di bidang perhubungan dengan mengusulkan agar pemerintah pusat dapat mengadakan bus laut antar pulau agar wilayah kepulauan yang ada di Kabupaten Konawe Utara dapat terkoneksi dengan baik.
Menhub melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Bungkutoko, Kota Kendari, untuk melihat langsung kondisi dan aktifitas penumpang di pelabuhan yang melayani penumpang ke Kabupaten Wakatobi.
Budi didampingi Gubernur Ali Mazi menghampiri sejumlah penumpang, mereka langsung bercerita terkait sedikitnya jumlah kapal pemerintah yang menyeberang ke Wakatobi.
Menhub pun meminta agar pemerintah dapat menambah jumlah kapal penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Bungkutoko ke Wakatobi dengan harga yang dipatok cukup murah, yakni Rp21.000 sekali menyeberang dengan waktu penyeberangan sekitar 21 jam lamanya.
“Kemarin kita berangkat jam 11 siang dari Tomia (Kabupaten Wakatobi) dan baru sampai jam 8 pagi ini,” kata Menteri Perhubungan.
Budi pun menyinggung terkait sedikitnya jumlah penumpang yang menyeberang ke Wakatobi. Namun, kapal swasta dengan harga yang lebih mahal sekitar Rp150.000 sekali jalan justru lebih banyak penumpang.
Baca juga: Kemenhub akan tertibkan TUKS dan Terminal Khusus Pelabuhan di Sultra
Menyikapi hal itu, pihak kementerian pun berjanji akan melakukan perbaikan terkait jumlah kapal penumpang.
“Saya akan tugaskan untuk melakukan mapping, ini akan menjadi perhatian,” ucap Budi Karya Sumadi.
Usai berkunjung ke Pelabuhan Bungkutoko Kendari, Menhub bersama rombongan langsung menuju ke PT Virtue Dragon Nickel Industry yang berada di Kabupaten Konawe untuk melihat langsung Pabrik Pemurnian Nikel yang kini telah menyerap sangat banyak tenaga Kerja.
Menhub dalam kunjungannya ke investasi dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) itu didampingi salah satu Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan dan beberapa Staf Khusus Menteri. Gubernur Ali Mazi turut hadir dalam kunjungan tersebut.
Sedangkan dari pihak perusahaan yang mendampingi Menteri Perhubungan mengunjungi site terlihat Site Manager PT Virtu Dragon Nikel Industry, Indrayanto dan pimpinan lainnya yaitu Mr. Yuu selaku Manager Produksi dan Manager General Affair, Mr. Zhang dan beberapa karyawan lokal.
Budi mengunjungi beberapa site yang berada dalam wilayah industri yaitu PT Virtu Dragon Nikel Industry, PT Obsidian Steanless Steel (OSS) dan Pelabuhan Muara Sampara (PMS) yang merupakan pelabuhan milik PT Virtu Dragon Nikel Industry.
Baca juga: Menhub pastikan kelancaran izin Pelabuhan Kawasan Industri Kaltara
“Pagi ini saya sempatkan diri untuk berkunjung di pabrik nikel milik PT Virtu Dragon Nikel Industry di Morosi, Konawe, dimana pabrik ini membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat. Saya juga telah menindaklanjuti permohonan perusahaan ini agar memiliki izin untuk Badan Usaha Pelabuhan dan perusahaan ini telah memiliki pelabuhan jetty sendiri,” katanya.
Manager General Affair, Mr. Zhang selaku perwakilan perusahaan sangat menyambut hangat kehadiran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk melihat langsung pengoperasian pabrik-pabrik yang ada di PT Virtu Dragon Nikel Industry
Pihak Perusahaan juga menyampaikan bahwa penyerapan tenaga kerja terus dilakukan perusahaan untuk kebutuhan pengoperasian pabrik.
“Kami sangat menyambut baik kunjungan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, bersama rombongan. Kami berharap kunjungan ini bisa menjadi semangat perusahaan untuk terus bekerja memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Mrz. Zhang.
Setelah meninjau Pelabuhan Bungkutoko dan Pelabuhan Jety Morosi, Menteri Perhubungan juga melakukan kunjungan kerja untuk meninjau Pelabuhan Kelas III Molawe di wilayah Kabupaten Konawe Utara.
Baca juga: Menhub pastikan kelancaran proyek strategis nasional di Kaltara
Menteri di dampingi Direktur Jenderal Pelabuhan Laut Arif Toha Tjajagama, bersama Gubernur Ali Mazi disambut langsung Bupati Konawe Utara Ruksamin, didampingi Wakil Bupati Konawe Utara, Abuhaera, Forkopimda Konawe Utara dan Sekretaris Daerah Konawe Utara serta kepala OPD lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara.
Kunjungan ini dilakukan untuk terus mengintensifkan upaya penertiban penggunaan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) dan Terminal Khusus (TERSUS). Melalui upaya ini, ditargetkan dapat meningkatkan jumlah Badan Usaha Pelabuhan (BUP) di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Konawe Utara.
Menteri Perhubungan menyatakan di Sulawesi ini ada banyak pelabuhan, TUKS, dan TERSUS, baik itu yang dikelola Badan Usaha Milik Negara, Pemerintah Daerah, maupun swasta, yang tentunya semua harus dikelola dengan baik didasarkan pada Good Corporate Governance (GCG), agar tidak ada lagi pelabuhan tikus atau dokumen terbang/palsu.
Selain pelayanan kelautan di Konawe Utara pihaknya mengaku akan membangun dermaga di Pulau Wisata Labengki sehingga wisatawan bisa berkunjung dengan baik di pulau tersebut.
“Kita akan membangun sebuah dermaga yang berfungsi juga sebagai penahan ombak," kata Menhub.
Bupati Konawe Utara Ruksamin menyambut baik rencana Kemenhub yang akan membangun dermaga di Pulau Labengki sebagai langkah memajukan wisata Desa Labengki yang juga sebagai ikon salah satu destinasi desa wisata di Sulawesi Tenggara
"Ini dapat menambah devisa dan kesejahteraan masyarakat Konawe Utara," kata Ruksamin.
Menurut Bupati, perlu adanya inovasi untuk lebih memajukan pelayanan di bidang perhubungan dengan mengusulkan agar pemerintah pusat dapat mengadakan bus laut antar pulau agar wilayah kepulauan yang ada di Kabupaten Konawe Utara dapat terkoneksi dengan baik.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2022
Tags: