Kiev (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa listrik yang dihasilkan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia adalah milik Ukraina.

"Jelas listrik dari Zaporizhzhia adalah listrik Ukraina dan itu diperlukan terutama selama musim dingin bagi rakyat Ukraina. Dan prinsip ini harus dihormati sepenuhnya," kata Guterres di Pelabuhan Odesa, Jumat.

Ukraina menuduh Rusia merencanakan "provokasi skala besar" di pembangkit nuklir besar itu dan mengatakan pasukan Rusia berencana untuk memutuskan fasilitas tersebut dari jaringan listrik Ukraina, dan menghubungkannya dengan Rusia.

Moskow dan Kiev saling menuduh menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu.

Pembangkit Zaporizhzhia direbut oleh Rusia pada Maret, tetapi masih dijalankan oleh teknisi Ukraina. Hanya dua dari enam reaktor di fasilitas itu yang masih bekerja.

Ketika ditanya tentang rencana Rusia untuk mengalihkan listrik ke jaringan listrik Rusia, Guterres mengatakan kepada wartawan bahwa pembangkit listrik harus didemiliterisasi.

Menurut dia, langkah pengurangan pasukan dan senjata militer di fasilitas tersebut akan dapat menyelesaikan masalah.

Ukraina bersiap menghadapi musim dingin yang paling sulit dalam lebih dari 30 tahun kemerdekaan, dan bersiap untuk kemungkinan kekurangan energi yang akan diperburuk oleh pemutusan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Pejabat bantuan internasional telah menyuarakan keprihatinan bahwa langkah Rusia mengambil alih pembangkit nuklir Zaporizhzhia dapat memicu lebih banyak kesulitan di bagian timur Ukraina, khususnya, dan mendorong lebih banyak orang untuk melarikan diri ke luar negeri.

Rusia sendiri menuduh Ukraina merencanakan "provokasi" di pembangkit nuklir yang luas itu.


Sumber: Reuters

Baca juga: Zelenskyy desak PBB pastikan keamanan pembangkit nuklir Zaporizhzhia

Baca juga: PBB minta semua kegiatan militer di PLTN Ukraina segera dihentikan


Api berkobar di gardu kereta api Krasne yang dirudal Rusia