Sidoarjo (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pengklasifikasian bus Transjatim koridor 1 sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di masyarakat.

"Masih dalam suasana cepat pulih kuat bangkit mulai sesuatu dengan memberikan layanan berupa transportasi publik," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela peresmian bus Transjatim koridor 1 di Terminal Porong, Sidoarjo, Jawa timur, Jumat.

Ia mengatakan, koridor 1 yang diresmikan kali ini dengan rute Sidoarjo, Surabaya dan juga Gresik dan untuk selanjutnya akan dikembangkan untuk koridor 2 di Mojokerto, koridor 3 Pasuruan dan koridor 4 di Malang serta Batu.

"Keuntungan menggunakan bus Transjatim ini untuk mengurangi macet di jalan dan juga mengurangi emisi gas buang serta koneksi ekonomi di wilayah Surabaya Raya ini terbangun sehingga banyak menyerap tenaga kerja," ujarnya.

Baca juga: Anggaran perbaikan jalan 2020 di Kabupaten Ngawi capai Rp70 miliar

Baca juga: Polisi tetapkan sopir bus kecelakaan Tol "Sumo" sebagai tersangka
Ia mengatakan, model transportasi publik ini bagaimana satu armada dengan tujuan lainnya saling terkoneksi.

"Koneksitas aglomerasi Surabaya Sidoarjo dan Gresik menjadi kekuatan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Ia mengatakan, tim dari Jerman sudah melakukan pengkajian bagaimana koneksitas ini bisa dilakukan termasuk berbasis kereta api sampai dengan Tuban.

"Dengan komuter orang yang kerja di Tuban bisa langsung pulang ke wilayah Babat dan tidak tinggal di Tuban," katanya.

Untuk sementara, bus Transjatim dioperasikan 20 unit bus dengan dua bus cadangan. Hingga akhir Agustus seluruh armada akan digratiskan. Sementara pada saat resmi beroperasi nanti untuk tarif umum sebesar Rp5 ribu dan pelajar Rp2.500.*

Baca juga: Polisi periksa 6 saksi kecelakaan bus di Tol "Sumo"

Baca juga: Gubernur Jatim hadiri tahlil doakan korban kecelakaan bus di Surabaya