Siak, (ANTARA) - Sejumlah peneliti asal Austria mengikuti kegiatan Temu Pusaka Indonesia di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, 19-21 Agustus yang dilaksanakan oleh Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia bersama pemerintah daerah setempat.

"Kita ada kelas diskusi, teman-teman asing memberikan masukan pembangunan kapasitas. Dua orang Austria bicara bagaimana meningkatkan tenaga sumber daya manusia untuk pelestarian," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan BPPI, Dr. Laretna T. Adishakti di Siak, Jumat.

Menurutnya, selain sebagai peneliti dan dosen, warga Austria tersebut juga anggota Internasional Counsil on Monument and Sites I'ICOMOS di negaranya. Ini merupakan perwakilan yang memberikan nasehat kepada The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Masukan yang diberikan terkait warisan budaya apa yang perlu dijaga, dikawal dan diperbaiki. Di Austria sendiri telah menjadi warisan dunia UNESCO yakni Lembah Wachau di Sungai Danube sepanjang 40 kilometer melewati 9 kota.

Baca juga: Pekanbaru tata kawasan kumuh tepi Sungai Siak jadi wisata menarik

Baca juga: BBKSDA Riau amankan buaya dari Sungai Siak


Selain menyimak penyampaian dari peneliti Austria tersebut diadakan temu wicara dengan Dewan Pembina BPPI, Hasyim Jojohadikusumo. "Juga rencananya Sabtu malam datang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Kegiatan di Siak yang juga Asisten II Pemerintah Kabupaten Siak, Hendrisan mengatakan pihaknya memfasilitasi Temu Pusaka Indonesia. Pasalnya Siak merupakan salah satu anggota dan kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun.

"Ada beberapa acara, seperti kelas pelestarian terkait pengelolaan pusaka. Tema kegiatan yakni Peluang dan Tantangan penerapan ekonomi pusaka dalam pelestarian kota pusaka berkelanjutan," ucapnya.

Dalam acara itu hadir peserta dari komunitas, pemerhati budaya, dan pakar. Pada acara temu sapa ini hadir dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Karangadem, Bali, Kita Sawahlunto, Sumatera Barat, dan akademisi dari Jakarta.*

Baca juga: Hilir Sungai Siak sudah tercemar berat

Baca juga: BBKSDA pasang peringatan waspada buaya di Pekanbaru