Jakarta (ANTARA) - PT Transjakarta menggandeng PT VKTR Teknologi Mobilitas/VKTR, anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk/BNBR, untuk mengubah bus diesel menjadi listrik sebagai upaya mengakselerasi penggunaan dan pembangunan ekosistem kendaraan berbasis listrik di Indonesia.

"Bus konvensional kemudian direkayasa melalui proses konversi oleh VKTR menjadi bus berteknologi motor listrik," kata Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W. Setijono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Hal itu ditandai dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tripartit dengan PT Transjakarta dan perusahaan Inggris yang bergerak di bidang pengembangan dan penyediaan electric powertrain solutions, Equipmake Limited.

Gilarsi mengatakan, di tahap awal, kerja sama ini menghasilkan purwarupa (prototype) bus retrofit, sekaligus menjadi awal dalam pelaksanaan program uji coba bus retrofit oleh PT Transjakarta.

"Kerja sama ini menetapkan Transjakarta sebagai pihak yang menyediakan bus konvensional dengan motor bakar (ICE – Internal Combustion Engine) bagi VKTR. Bus konvensional ini kemudian direkayasa melalui proses konversi oleh VKTR menjadi bus berteknologi motor listrik," kata Gilarsi.

Baca juga: TransJakarta uji coba mobil listrik untuk angkot

Gilarsi menambahkan, sebagai bentuk keseriusan VKTR dalam upaya penguasaan teknologi dan pengembangan kendaraan listrik tanah air, pihaknya telah berinvestasi secara langsung di Equipmake Limited. Diketahui, perusahaan yang berpusat di Snetterton, Norfolk, Inggris ini bergerak di bidang teknologi pengembangan dan penyediaan electric powertrain untuk berbagai jenis kendaraan listrik.

"Bersama Equipmake, kami akan memproduksi bus retrofit yang akan digunakan dalam uji coba yang diperkirakan akan berlangsung selama tiga bulan kedepan ini," kata Gilarsi lagi.

VKTR nantinya akan melakukan pendataan terkait performa kendaraan mencakup efisiensi energi, jarak tempuh, serta kualitas dan kinerja baterai. VKTR juga akan menyediakan infrastruktur pengisian listrik yang diperlukan untuk mendukung pengoperasian bus retrofit tersebut.

"Kami berharap kerja sama strategis ini akan berjalan lancar, dan secara bertahap semua bus konvensional yang ada di Jakarta dapat dikonversi menjadi bus listrik. Dengan demikian, kami dapat turut membantu mempercepat pencapaian cita-cita udara yang bersih dan lingkungan yang lebih sehat di ibukota," sebut Gilarsi.

Direktur Utama PT Transjakarta M. Yana Aditya berharap ujicoba ini dapat berhasil dan segera bisa dilaksanakan secara penuh untuk me-retrofit sebanyak sekitar 3.000 bus eksisting milik Transjakarta yang saat ini masih beroperasi menggunakan tenaga diesel dan CNG.

"Ini akan menjadi salah satu bagian penting dalam sejarah transportasi umum berbasis listrik di Jakarta," kata Yana.

Baca juga: JakLingko jelaskan tarif integrasi TransJakarta berlaku di 28 koridor

Baca juga: Pengguna transportasi KRL-MRT dan TransJakarta kian meningkat