BI tingkatkan aspek keamanan Uang Rupiah TE 2022 untuk cegah pemalsuan
18 Agustus 2022 17:05 WIB
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim dalam Taklimat Media di Jakarta, Kamis (18/8/2022). ANTARA/AstridFaidlatulHabibah
Jakarta (ANTARA) - Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim menyatakan pihaknya meningkatkan aspek keamanan dalam membuat tujuh pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022) untuk mencegah pemalsuan.
“Isunya begini, terhadap semua pecahan kita perkuat desainnya. Terhadap pecahan besar kita tingkatkan security-nya karena tingkat pemalsuan cenderung pada tingkat pecahan besar Rp50.000 dan Rp100.000,” katanya dalam Taklimat Media di Jakarta, Kamis.
Marlison menuturkan pemalsuan uang mayoritas terjadi pada pecahan besar seperti Rp50.000 dan Rp100.000 sehingga BI memperkuat aspek keamanan terhadap pecahan tersebut.
Terlebih lagi, ia menyebutkan dalam tiga tahun terakhir ditemukan sembilan lembar uang palsu dalam setiap satu juta uang yang diedarkan dan menurun menjadi lima lembar dalam dua tahun terakhir.
“Sampai semester I-2022 ini menurun lagi tiga lembar per satu juta uang yang diedarkan,” katanya.
Upaya BI dalam memperkuat aspek keamanan dalam Uang TE 2022 di antaranya melalui benang pengaman pada pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 yang menggunakan teknologi terbaru yaitu microlenses.
Hal itu mengingat benang pengaman yang dipakai pada uang sebelumnya masih menggunakan benang pengaman yang berusia 20 tahun sehingga banyak yang berusaha memalsukan meski tidak pernah bisa menyerupai yang asli.
Dalam benang pengaman pada Uang TE 2022 pun terdapat corak batik kawung untuk menambah kesan budaya Indonesia dan melalui adanya teknologi microlenses maka corak batik dapat bergerak dan berubah warna.
Benang pengaman berteknologi microlenses memiliki dynamic effect movement yang striking dan tampak jelas jika uang diletakkan pada cahaya redup.
Tak hanya benang pengaman, aspek keamanan Uang TE 2022 juga dilakukan dengan memperluas sebaran gambar yang dapat dilihat dalam cahaya ultraviolet.
Jika Uang TE 2022 diletakkan di bawah pencahayaan ultraviolet maka akan terlihat adanya banyak ornamen tersembunyi dengan unsur Indonesia seperti batik, bunga dan sebagainya.
“Contoh, uang Rp50.000 secara kasat mata biasa saja tapi kalau di ultraviolet akan terlihat ornamen Indonesia seperti unsur batik, bunga dan lain-lain,” kata Marlison.
Bahkan dengan teknologi terbaru, jika pecahan Uang TE 2022 Rp100.000 diletakkan di bawah cahaya ultraviolet maka seluruh gambar pulau di Indonesia akan menyala karena tokoh utamanya adalah Soekarno dan Mohammad Hatta.
Di sisi lain, jika pecahan Uang TE 2022 selain Rp100.000 diletakkan di bawah sinar ultraviolet maka pulau yang akan bersinar adalah pulau sesuai daerah kelahiran tokoh pahlawan dalam pecahan uang tersebut.
Sebagai contoh, Ir. H. Djuanda Kartawidjaja yang lahir di Jawa Barat merupakan tokoh pahlawan pada Uang TE 2022 pecahan Rp50.000 sehingga jika uang ini diletakkan di bawah sinar ultraviolet maka Pulau Jawa akan lebih bersinar dibanding pulau lainnya.
Gambar bunga pada Uang TE 2022 pun dicetak menggunakan teknologi Optically Variable Magnetic Ink (OVMI) sehingga menambah keamanan dan semakin sulit dipalsukan.
Selain itu, penguatan juga dilakukan pada bahan Uang TE 2022 agar masa edar lebih lama terutama pada pecahan kecil yaitu Rp1.000, Rp2.000 dan Rp5.000.
Penguatan ini dilakukan dari sisi berat bahan yakni jika sebelumnya pecahan kecil dan besar memiliki berat yang berbeda maka pada Uang TE 2022 semua pecahan memiliki berat yang sama yaitu 90 gram.
Terakhir, BI menambah coating atau lapisan plastik tipis pada Uang TE 2022 pecahan kecil yaitu Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000 agar masa edarnya lebih lama.
Baca juga: BI: Uang Rupiah TE 2022 hasil evaluasi dari yang telah beredar
Baca juga: Sri Mulyani sebut rupiah kertas baru bentuk kebanggaan RI
Baca juga: BI luncurkan 7 pecahan uang rupiah kertas baru tahun emisi 2022
“Isunya begini, terhadap semua pecahan kita perkuat desainnya. Terhadap pecahan besar kita tingkatkan security-nya karena tingkat pemalsuan cenderung pada tingkat pecahan besar Rp50.000 dan Rp100.000,” katanya dalam Taklimat Media di Jakarta, Kamis.
Marlison menuturkan pemalsuan uang mayoritas terjadi pada pecahan besar seperti Rp50.000 dan Rp100.000 sehingga BI memperkuat aspek keamanan terhadap pecahan tersebut.
Terlebih lagi, ia menyebutkan dalam tiga tahun terakhir ditemukan sembilan lembar uang palsu dalam setiap satu juta uang yang diedarkan dan menurun menjadi lima lembar dalam dua tahun terakhir.
“Sampai semester I-2022 ini menurun lagi tiga lembar per satu juta uang yang diedarkan,” katanya.
Upaya BI dalam memperkuat aspek keamanan dalam Uang TE 2022 di antaranya melalui benang pengaman pada pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 yang menggunakan teknologi terbaru yaitu microlenses.
Hal itu mengingat benang pengaman yang dipakai pada uang sebelumnya masih menggunakan benang pengaman yang berusia 20 tahun sehingga banyak yang berusaha memalsukan meski tidak pernah bisa menyerupai yang asli.
Dalam benang pengaman pada Uang TE 2022 pun terdapat corak batik kawung untuk menambah kesan budaya Indonesia dan melalui adanya teknologi microlenses maka corak batik dapat bergerak dan berubah warna.
Benang pengaman berteknologi microlenses memiliki dynamic effect movement yang striking dan tampak jelas jika uang diletakkan pada cahaya redup.
Tak hanya benang pengaman, aspek keamanan Uang TE 2022 juga dilakukan dengan memperluas sebaran gambar yang dapat dilihat dalam cahaya ultraviolet.
Jika Uang TE 2022 diletakkan di bawah pencahayaan ultraviolet maka akan terlihat adanya banyak ornamen tersembunyi dengan unsur Indonesia seperti batik, bunga dan sebagainya.
“Contoh, uang Rp50.000 secara kasat mata biasa saja tapi kalau di ultraviolet akan terlihat ornamen Indonesia seperti unsur batik, bunga dan lain-lain,” kata Marlison.
Bahkan dengan teknologi terbaru, jika pecahan Uang TE 2022 Rp100.000 diletakkan di bawah cahaya ultraviolet maka seluruh gambar pulau di Indonesia akan menyala karena tokoh utamanya adalah Soekarno dan Mohammad Hatta.
Di sisi lain, jika pecahan Uang TE 2022 selain Rp100.000 diletakkan di bawah sinar ultraviolet maka pulau yang akan bersinar adalah pulau sesuai daerah kelahiran tokoh pahlawan dalam pecahan uang tersebut.
Sebagai contoh, Ir. H. Djuanda Kartawidjaja yang lahir di Jawa Barat merupakan tokoh pahlawan pada Uang TE 2022 pecahan Rp50.000 sehingga jika uang ini diletakkan di bawah sinar ultraviolet maka Pulau Jawa akan lebih bersinar dibanding pulau lainnya.
Gambar bunga pada Uang TE 2022 pun dicetak menggunakan teknologi Optically Variable Magnetic Ink (OVMI) sehingga menambah keamanan dan semakin sulit dipalsukan.
Selain itu, penguatan juga dilakukan pada bahan Uang TE 2022 agar masa edar lebih lama terutama pada pecahan kecil yaitu Rp1.000, Rp2.000 dan Rp5.000.
Penguatan ini dilakukan dari sisi berat bahan yakni jika sebelumnya pecahan kecil dan besar memiliki berat yang berbeda maka pada Uang TE 2022 semua pecahan memiliki berat yang sama yaitu 90 gram.
Terakhir, BI menambah coating atau lapisan plastik tipis pada Uang TE 2022 pecahan kecil yaitu Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000 agar masa edarnya lebih lama.
Baca juga: BI: Uang Rupiah TE 2022 hasil evaluasi dari yang telah beredar
Baca juga: Sri Mulyani sebut rupiah kertas baru bentuk kebanggaan RI
Baca juga: BI luncurkan 7 pecahan uang rupiah kertas baru tahun emisi 2022
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: