MPR: Hari Konstitusi jadi pengingat urgensi kepatuhan laksanakan UUD
18 Agustus 2022 16:08 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo menyampaikan pidato pada peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-77 MPR di Plaza Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022). MPR RI menyelenggarakan peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-77 dengan tema "Konstitusi Sebagai Landasan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi". ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai peringatan Hari Konstitusi harus jadi pengingat setiap anak bangsa terkait pentingnya kepatuhan terhadap pelaksanaan amanah Undang-Undang Dasar 1945 dalam upaya mengisi kemerdekaan.
"Percepatan proses pembangunan bisa terwujud, salah satunya harus didukung dengan kepatuhan kita terhadap pelaksanaan berbagai aturan, termasuk apa yang diatur dan disepakati para pendahulu bangsa kita dalam konstitusi negara, UUD 1945," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, peringatan Hari Konstitusi RI ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2008 dan menjadi momentum bersejarah dalam memperingati adanya sistem ketatanegaraan Indonesia, salah satunya UUD 1945 yang menjadi landasan hukum di Indonesia.
Menurut dia, kepastian hukum yang berlandaskan konstitusi negara dapat membangun kepercayaan setiap warga negara, bahkan negara lain terhadap negeri ini.
"Apabila di antara masyarakat dan negara terbangun kepercayaan yang tinggi, langkah bersama untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini akan relatif lebih mudah," ujarnya.
Karena itu dia mengajak setiap anak bangsa untuk selalu mematuhi apa yang telah diamanatkan konstitusi, dalam setiap upaya mengisi kemerdekaan.
Lestari menilai, para pemangku kepentingan di pusat dan daerah harus menjadikan konstitusi sebagai landasan dalam membuat berbagai kebijakan.
"Jangan sampai kebijakan yang dibuat pemerintah daerah malah bertentangan dengan yang diamanahkan UUD 1945, sehingga malah berakibat menghambat proses pembangunan," katanya.
Dia berharap setiap anak bangsa mampu memahami pentingnya kepatuhan terhadap konstitusi kita, dalam menjalankan setiap aktivitas keseharian mereka.
Menurut dia, berbagai upaya yang dilakukan dalam menjawab dampak krisis global di Indonesia dapat berjalan secara sinergi, sehingga semangat pulih dan bangkit lebih kuat bisa segera terwujud sesuai cita-cita Kemerdekaan bangsa Indonesia.
"Percepatan proses pembangunan bisa terwujud, salah satunya harus didukung dengan kepatuhan kita terhadap pelaksanaan berbagai aturan, termasuk apa yang diatur dan disepakati para pendahulu bangsa kita dalam konstitusi negara, UUD 1945," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, peringatan Hari Konstitusi RI ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2008 dan menjadi momentum bersejarah dalam memperingati adanya sistem ketatanegaraan Indonesia, salah satunya UUD 1945 yang menjadi landasan hukum di Indonesia.
Menurut dia, kepastian hukum yang berlandaskan konstitusi negara dapat membangun kepercayaan setiap warga negara, bahkan negara lain terhadap negeri ini.
"Apabila di antara masyarakat dan negara terbangun kepercayaan yang tinggi, langkah bersama untuk mewujudkan cita-cita bangsa ini akan relatif lebih mudah," ujarnya.
Karena itu dia mengajak setiap anak bangsa untuk selalu mematuhi apa yang telah diamanatkan konstitusi, dalam setiap upaya mengisi kemerdekaan.
Lestari menilai, para pemangku kepentingan di pusat dan daerah harus menjadikan konstitusi sebagai landasan dalam membuat berbagai kebijakan.
"Jangan sampai kebijakan yang dibuat pemerintah daerah malah bertentangan dengan yang diamanahkan UUD 1945, sehingga malah berakibat menghambat proses pembangunan," katanya.
Dia berharap setiap anak bangsa mampu memahami pentingnya kepatuhan terhadap konstitusi kita, dalam menjalankan setiap aktivitas keseharian mereka.
Menurut dia, berbagai upaya yang dilakukan dalam menjawab dampak krisis global di Indonesia dapat berjalan secara sinergi, sehingga semangat pulih dan bangkit lebih kuat bisa segera terwujud sesuai cita-cita Kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022
Tags: