Denpasar (ANTARA) - Gede Bayu Ratama Wisnawa (28), seorang disjoki atau DJ asal Buleleng, Bali, memainkan musik dengan mengendarai sepeda mengelilingi kota menghibur masyarakat.

"Awal mulanya saya terinspirasi dari DJ asal London Dom Whiting disebutnya 'DJ on the bike'. Saya lebih suka nge-DJ sepedaan, seru, inspirasinya juga karena saat PPKM teman-teman pesepeda banyak," kata Bayu di Denpasar, Rabu.

Bayu yang memiliki nama panggung DJ Ratezy itu mengaku pertama kali bermusik di atas sepeda pada Mei 2021 lalu. Dengan sepeda yang dimodifikasi hingga menghabiskan biaya Rp50 juta-60 juta, ia mengaku tak ada kesulitan sejauh ini.

Baca juga: Prost Fest 2022 kembalikan gairah industri musik di Bali

"Ini sudah dari tahun lalu ada namanya party anak banjar diadakan Khe Entertainment kanal YouTube saya. Itu saya jalan pakai sepeda roda tiga seperti gerobak becak, sebenarnya tidak ada sulitnya tapi kalau tidak terbiasa di keseimbangan bisa jatuh," ujarnya.

Bayu kemudian memodifikasi sepedanya dalam waktu dua minggu dan digunakan perdana tahun lalu, bersama sekitar 30 orang ia mengelilingi Denpasar atau Kabupaten Badung dua minggu sekali secara rutin.

"Pernah rekor dua jam itu dari Kuta sampai Seminyak. Tapi untuk memutar dan memadukan lagu biasanya satu jam paling 20 sampai 30 lagu sudah cukup sih, itu lagu yang energik," katanya.

Kepada media, seniman yang berprofesi sejak 2014 menjadi DJ dari panggung ke panggung itu mengaku tak pernah mendapat penolakan dari masyarakat yang ditemuinya di jalan. Justru ia tak menyangka banyak masyarakat, terutama wisatawan, yang merekam dan rela memutar balik kendaraan untuk mengikutinya di jalan.

Baca juga: Pemkot Jakpus gelar peragaan busana hingga musik meriahkan HUT RI

"Kalau respon dari masyarakat tidak ada yang komplain, tapi selanjutnya jika menimbulkan keramaian di jalan seperti DJ London pasti saya akan membuat perizinan ke instansi terkait," ujarnya.

Bayu yang awalnya bermusik di atas sepeda untuk konten YouTube ini menuturkan ke depan akan hadir lagi dengan konsep DJ on the bike setelah melihat antusias masyarakat Bali.

"Sepertinya akan saya adakan lagi. Mungkin minggu besok sebar informasi ke teman-teman komunitas dan minggu selanjutnya jalan. Tujuannya mungkin ke Denpasar dulu, kalau Badung lumayan macet tapi memang suasananya enak karena bule wisatawan itu pada ngerekam," ujar Bayu.

Baca juga: Membayangkan keindonesiaan lewat medium musik

Baca juga: Nathania Karina, doktor musik yang jadi konduktor pertama GBN 2022

Baca juga: Kemenkumham beri dukungan pelestarian musik Gambus di Sultra