Upacara tersebut diikuti oleh puluhan masyarakat nelayan dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Padang, serta sejumlah komunitas peselancar (surfing).
"Upacara ini adalah bentuk partisipasi masyarakat nelayan serta kelompok sadar wisata Gunung Padang dalam merayakan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77," kata Ketua Pokdarwis Gunung Padang Faula Ismi, di Padang, Rabu.
Tidak hanya sekedar memeriahkan kemerdekaan, katanya, dalam kegiatan tersebut pihaknya juga mengangkat isu pencemaran sungai oleh sampah dan limbah.
"Dalam momen kemerdekaan ini kami ingin menggugah kesadaran serta kepedulian masyarakat agar menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan, khususnya ke Sungai Batang Arau," jelasnya.
Baca juga: Relawan peduli sungai upacara di Kali Anyar Solo
Ia mengatakan keberadaan sampah di sungai akan merusak dan mengancam kehidupan ikan yang menjadi sumber mata pencarian bagi nelayan.
"Nelayan kami terkendala karena sampah-sampah yang berserakan sehingga ikan menghilang, kebanyakan ini (sampah) dibawa dari hulu karena kami berada di muara sungai," jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, kawasan Seberang Pebayan juga merupakan destinasi wisata di kota setempat, sehingga harus lebih maju tanpa sampah.
Pada bagian lain, pelaksanaan upacara di sungai dilakukan menggunakan kapal-kapal nelayan serta papan surfing para peserta. Sementara tiang bendera merah putih dipancangkan di tengah sungai.
Upacara berlangsung dengan khidmat selama sekitar setengah jam, diakhiri dengan mendengarkan lagu Indonesia Raya.
Baca juga: Jambi kibarkan 1.000 bendera di atas Sungai Batanghari
Dalam upacara tersebut juga dibacakan deklarasi Batang Arau Merdeka dari Sampah dan Limbah oleh Koordinator Koalisi Masyarakat Peduli Batang Arau, Miko Kamal.
Deklarasinya berbunyi, "Bahwa Batang Arau yang bersih dari sampah dan limbah adalah hak segala warga. Di samping hak, semua warga juga melekat kewajiban untuk menjaga Batang Arau tetap bersih dari segala sampah dan limbah."
Deklarasi dilanjutkan dengan tiga butir pernyataan, pertama, akan menjaga dengan sepenuh hati agar Batang Arau senantiasa bersih dari sampah dan limbah.
Kedua, akan menegur dan/atau menghalangi siapa saja yang mengotori Batang Arau dari sampah dan limbah.
Dan ketiga, menuntut Pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya berwenang untuk membersihkan Batang Arau dari sampah dan limbah.
Baca juga: KMPBA desak pemerintah pulihkan kondisi Sungai Batang Arau Padang
Baca juga: Bersihkan sungai, Kota Padang miliki kapal khusus pengumpul sampah