Sidang Tahunan MPR
Anggota DPD dorong pemerintah lakukan langkah terpadu
16 Agustus 2022 21:08 WIB
Anggota DPD RI Agustin Teras Narang (tengah) bersama stafnya usai menghadiri pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR RI, DPR RI dan DPD RI jelang peringatan ke-77 Kemerdekaan RI di Jakarta, Selasa (16/8/2022). ANTARA/HO-Tim Teras Narang.
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengapresiasi pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD jelang peringatan ke-77 Kemerdekaan RI karena memuat sikap realistis pada keadaan bangsa dan negara ini.
Pidato pemimpin bangsa Indonesia hari ini selain berbicara kekuatan perekonomian di tengah krisis, juga mengingatkan seluruh elemen tetap waspada pada menguatnya krisis energi dan pangan sebagai imbas dari geopolitik global, kata Teras Narang dalam keterangan tertulis diterima di Palangka Raya, Selasa.
"Saya melihat pidato Presiden RI, Ketua MPR RI dan Ketua DPR RI senada, yakni memuat sikap realistis pada keadaan bangsa dan negara Indonesia. Sangat berimbang dan menjadi penyadartahuan, agar kita semua solid dan menguatkan kebersamaan," ucapnya.
Senator asal Kalteng itu mengaku, dirinya telah berulangkali menyampaikan hal senada dalam berbagai forum. Di mana Indonesia punya tantangan dalam menguatnya krisis energi dan pangan serta isu lainnya, yang kerap diistilahkan dengan HE4F: Health (Kesehatan), Education (Pendidikan), Food (Pangan), Fuel (Energi), Financial (Keuangan), dan Forestry (Kehutanan).
Dia mengatakan, terkait energi, oleh Presiden Joko Widodo telah menyampaikan bahwa hingga pertengahan tahun 2022 ini, APBN kita surplus Rp106 triliun. Hal ini membuat Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp502 triliun pada 2022 ini, sehingga harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.
"Saya secara khusus mendorong pemerintah melakukan langkah terpadu guna mengatasi kemungkinan melambungnya harga minyak dan batu bara dunia, agar tak berimbas pada naiknya harga kebutuhan energi dan membengkaknya subsidi," kata Teras.
Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo terkait hilirisasi sektor sumber daya alam dan mineral, Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu mendorong agar hal ini menjadi perhatian dari pelaku investasi di daerah. Di mana hilirisasi tidak sekadar meningkatkan penerimaan negara, tapi lebih jauh meningkatkan ketahanan energi nasional di tengah ancaman krisis dunia.
Dia pun berdoa, semoga negara dan bangsa Indonesia diridai oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dengan semangat kebersamaan dapat mengamalkan Pancasila dalam kebijakan pemerintahan. Dengan demikian, bangsa Indonesia mampu semakin solid dan kuat menghadapi tantangan global setelah pandemi COVID-19 membayangi negara ini selama 2,5 tahun terakhir.
"Jadi, harapan kita bersama, sehingga di usia 77 tahun Republik Indonesia, kita 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'," demikian Teras Narang.
Baca juga: Pengamat soroti pidato Presiden Jokowi terkait IKN
Baca juga: KSP cermati Pidato Kenegaraan Presiden tentang politik identitas
Baca juga: Ketua Banggar DPR: Desain APBN 2023 optimistis dan realistis
Pidato pemimpin bangsa Indonesia hari ini selain berbicara kekuatan perekonomian di tengah krisis, juga mengingatkan seluruh elemen tetap waspada pada menguatnya krisis energi dan pangan sebagai imbas dari geopolitik global, kata Teras Narang dalam keterangan tertulis diterima di Palangka Raya, Selasa.
"Saya melihat pidato Presiden RI, Ketua MPR RI dan Ketua DPR RI senada, yakni memuat sikap realistis pada keadaan bangsa dan negara Indonesia. Sangat berimbang dan menjadi penyadartahuan, agar kita semua solid dan menguatkan kebersamaan," ucapnya.
Senator asal Kalteng itu mengaku, dirinya telah berulangkali menyampaikan hal senada dalam berbagai forum. Di mana Indonesia punya tantangan dalam menguatnya krisis energi dan pangan serta isu lainnya, yang kerap diistilahkan dengan HE4F: Health (Kesehatan), Education (Pendidikan), Food (Pangan), Fuel (Energi), Financial (Keuangan), dan Forestry (Kehutanan).
Dia mengatakan, terkait energi, oleh Presiden Joko Widodo telah menyampaikan bahwa hingga pertengahan tahun 2022 ini, APBN kita surplus Rp106 triliun. Hal ini membuat Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp502 triliun pada 2022 ini, sehingga harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.
"Saya secara khusus mendorong pemerintah melakukan langkah terpadu guna mengatasi kemungkinan melambungnya harga minyak dan batu bara dunia, agar tak berimbas pada naiknya harga kebutuhan energi dan membengkaknya subsidi," kata Teras.
Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo terkait hilirisasi sektor sumber daya alam dan mineral, Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu mendorong agar hal ini menjadi perhatian dari pelaku investasi di daerah. Di mana hilirisasi tidak sekadar meningkatkan penerimaan negara, tapi lebih jauh meningkatkan ketahanan energi nasional di tengah ancaman krisis dunia.
Dia pun berdoa, semoga negara dan bangsa Indonesia diridai oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dengan semangat kebersamaan dapat mengamalkan Pancasila dalam kebijakan pemerintahan. Dengan demikian, bangsa Indonesia mampu semakin solid dan kuat menghadapi tantangan global setelah pandemi COVID-19 membayangi negara ini selama 2,5 tahun terakhir.
"Jadi, harapan kita bersama, sehingga di usia 77 tahun Republik Indonesia, kita 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'," demikian Teras Narang.
Baca juga: Pengamat soroti pidato Presiden Jokowi terkait IKN
Baca juga: KSP cermati Pidato Kenegaraan Presiden tentang politik identitas
Baca juga: Ketua Banggar DPR: Desain APBN 2023 optimistis dan realistis
Pewarta: Kasriadi/Jaya W Manurung
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: