"Hal tersebut, adalah demi meningkatkan kekebalan populasi hewan ternak yang rentan PMK di Jakarta," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati di Jakarta, Selasa.
Selain itu, lanjut dia, untuk mengantisipasi penyebaran PMK di Jakarta, pihaknya berkolaborasi dengan instansi terkait untuk melaksanakan pengawasan dan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada para pelaku usaha peternakan.
Kemudian, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan pengawasan dan pemantauan ketat terkait lalu lintas ternak agar memenuhi prosedur protokol lalu lintas hewan dan produk hewan rentan PMK.
Baca juga: DKI gencarkan vaksinasi hewan untuk cegah PMK
"Pemprov DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat terutama para pelaku usaha peternakan untuk berperan serta dalam upaya pengendalian PMK dengan meningkatkan biosekuriti peternakan dan melaporkan sedini mungkin jika ditemukan ternak yang sakit dan dicurigai PMK," kata Eli.
Ia juga mengakui, pihaknya menerima penghargaan atas keberhasilan sebagai Provinsi Menuju Nol Kasus Penyakit Kuku dan Mulut dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Eli menyebutkan, penghargaan ini merupakan apresiasi dari Kementerian Pertanian RI terhadap daerah yang telah berupaya untuk mengendalikan kasus PMK di wilayahnya menjadi nol kasus.
"Penghargaan ini memacu Pemprov DKI Jakarta untuk berupaya semaksimal mungkin dalam menekan kasus aktif yang dapat muncul," ucap Eli.
Baca juga: Ini kata Anies terkait penanganan PMK di Ibu Kota
Data Kementerian Pertanian hingga 4 Agustus 2022 menyebutkan, sebanyak 1.012.114 ekor hewan ternak yakni sapi telah mendapatkan vaksinasi.
Hewan ternak yang sakit terkena PMK sebanyak 460.070 ekor hewan ternak, terdiri 439.701 ekor sapi, 15.158 ekor kerbau, 1.640 ekor domba, 3.483 ekor kambing dan 88 ekor babi.
Kemudian hewan ternak yang sembuh dari PMK sebanyak 277.559 ekor, terdiri 265.395 ekor sapi, 8.829 ekor kerbau, 1.105 ekor domba, 2.214 ekor kambing dan 16 ekor babi.
Sementara, hewan ternak yang belum sembuh dari PMK sebanyak 162.245 ekor sapi, 6.170 ekor kerbau, 509 ekor domba, 1.188 ekor kambing dan 72 ekor babi.
Hewan ternak yang mati sebanyak 4.753 ekor yang terdiri dari 4.616 ekor sapi, 96 ekor kerbau, 18 ekor domba dan 23 ekor kambing.