Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyebut desain RAPBN 2023 yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato RUU APBN 2023 dan Nota Keuangan optimistis dan realistis.

“Bapak Presiden datang pada kesimpulan belanja kita pada tahun depan itu Rp3.041,7 triliun. Saya nilai Presiden optimis tapi realistis, artinya Presiden optimis bisa dicapai namun penuh kehati-hatian,” ujarnya usai Pidato RUU APBN dan Nota Keuangan Presiden Jokowi di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa.

Said mengakui perekonomian domestik maupun global mempunyai banyak tantangan. Begitu juga dengan Indonesia yang mendapatkan keuntungan dari harga komoditas yang tengah melambung. Namun ia mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan harga komoditas saja.

“Tahun ini surplus Rp106 triliun, memang kita dapat profit dari harga komoditas. Yang dikhawatirkan, pada titik tertentu harga komoditas ada di titik jenuh dan tidak bisa terus naik, stuck dan kemudian dia turun,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, APBN 2023 memang sengaja dirancang pemerintah bersama legislatif untuk mempunyai shock absorber atau peredam kejut.

Presiden Jokowi dalam pidatonya menyampaikan desain APBN 2023 harus senantiasa ”Waspada, Antisipatif, dan Responsif” terhadap berbagai kemungkinan skenario yang bergerak sangat dinamis dan berpotensi menimbulkan gejolak.

Baca juga: Presiden Jokowi: Ketidakpastian global tak boleh buat RI pesimistis

Desain belanja dan pendapatan serta pembiayaan harus fleksibel, menyediakan ruang fiskal yang memadai agar mempunyai daya redam yang efektif untuk mengantisipasi ketidakpastian.

“APBN 2023 adalah APBN yang suportif dan terukur dalam menghadapi berbagai kemungkinan,” kata Presiden Jokowi.

Belanja Negara dalam RAPBN 2023 direncanakan sebesar Rp3.041,7 triliun dengan pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan sebesar 5,3 persen serta Inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 3,3 persen.

Kemudian rata-rata nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp14.750 per dolar AS dan rata-rata suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun diprediksi pada level 7,85 persen.

Selanjutnya harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada 90 dolar AS per barel. Di sisi lain, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 660 ribu barel per hari dan 1,05 juta barel setara minyak per hari.

Baca juga: Presiden Jokowi: Inflasi akan dijaga pada kisaran 3,3 persen pada 2023
Baca juga: Pemerintah patok kembali defisit anggaran maksimal 3 persen pada 2023
Baca juga: Presiden Jokowi targetkan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada 2023