"Indonesia sebagai negara bangsa yang berdaulat, memiliki peran strategis di kancah global. Terlebih, Indonesia kini memegang Presidensi G-20, yang pada puncaknya, 20 pemimpin dunia akan bertemu pada KTT G-20 di Bali, bulan November nanti," kata Bamsoet saat menyampaikan Pidato Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR/DPD RI Tahun 2022 di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, Indonesia dengan politik luar negeri bebas aktif, serta berpegang teguh pada prinsipDasa Sila Bandung sebagai ruh politik luar negeri Indonesia, perlu terus mengonsolidasi dukungan negara-negara di kawasan, untuk menyerukan solusi perdamaian permanen, dalam mengatasi konflik dan ketegangan militer.
Selain itu, kata dia, Indonesia juga perlu menawarkan agenda konsolidasi ekonomi, untuk mencapai kerjasama strategis.
"Serta menjembataninya dengan komitmen pembangunan inklusif secara global melalui G-20," katanya.
Dia mengatakan, KTT G-20yang mengangkat tema "Recover Together, Recover Stronger" merupakan bukti komitmen Indonesia, untuk membawa dunia yang lebih inklusif, dan segera bangkit bersama-sama di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
"Kita mendoakan, KTT G-20 berjalan lancar dan sukses. Kita tentunya berkeinginan, kepemimpinan Indonesia di G-20 tahun ini, kelak dikenang dunia sebagai upaya nyata dalam mewujudkan tatanan dunia yang damai, tumbuh berkelanjutan, serta menghapus segala penderitaan rakyat di dunia," ujarnya.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Selasa pagi, menggelar Sidang Tahunan 2022dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-77 RI di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara.
Dalam rangkaiannya, Sidang Tahunan MPR akan dibuka dengan agenda Pidato Presiden RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022.
Baca juga: Ketua MPR: Realokasi anggaran secara tepat diperlukan
Baca juga: Ketua MPR: Banyak tantangan menuju Indonesia Emas 2045
Baca juga: Bamsoet ingatkan pemerintah tidak boleh lalai soal kenaikan inflasi
Baca juga: Bambang Soesatyo buka Sidang Tahunan MPR RI