Saham Inggris finis di zona hijau, indeks FTSE 100 menguat 0,11 persen
16 Agustus 2022 05:49 WIB
Pekerja terlihat berbincang di atas papan elektronik pergerakan saham di London Stock Exchange, Inggris. REUTERS/Paul Hackett.
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir di zona hijau pada perdagangan Jumat Senin setempat (15/8), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menguat 0,11 persen atau 8,26 poin, menjadi menetap di 7.509,15 poin.
Indeks FTSE 100 terangkat 0,47 persen atau 34,98 poin menjadi 7.500,89 poin pada Jumat (12/8), setelah jatuh 0,55 persen atau 41,20 poin menjadi 7.465,91 poin pada Kamis (11/8), dan bertambah 0,25 persen atau 18,96 poin menjadi 7.507,11 poin pada Rabu (10/8).
RS Group PLC, perusahaan distributor produk industri dan elektronik berbasis di London melonjak 5,06 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan penyelenggara perdagangan sekuritas dan informasi keuangan Inggris London Stock Exchange PLC yang meningkat 3,13 persen, serta perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC terdongkrak 2,33 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris GSK PLC yang sebelumnya bernama GlaxoSmithKline PLC terpuruk 3,03 persen, serta perusahaan media Inggris yang memegang 13 dari 15 lisensi televisi regional ITV PLC merosot 2,41 persen.
Indeks FTSE 100 terangkat 0,47 persen atau 34,98 poin menjadi 7.500,89 poin pada Jumat (12/8), setelah jatuh 0,55 persen atau 41,20 poin menjadi 7.465,91 poin pada Kamis (11/8), dan bertambah 0,25 persen atau 18,96 poin menjadi 7.507,11 poin pada Rabu (10/8).
RS Group PLC, perusahaan distributor produk industri dan elektronik berbasis di London melonjak 5,06 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan penyelenggara perdagangan sekuritas dan informasi keuangan Inggris London Stock Exchange PLC yang meningkat 3,13 persen, serta perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC terdongkrak 2,33 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris GSK PLC yang sebelumnya bernama GlaxoSmithKline PLC terpuruk 3,03 persen, serta perusahaan media Inggris yang memegang 13 dari 15 lisensi televisi regional ITV PLC merosot 2,41 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: