"Kegiatan Ekspedisi Trisakti ini digagas oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dan Ekspedisi Trisakti ini menjadi kado terindah di 77 tahun Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis di Bandung, Senin.
Hari ini, Ono Surono melepas Tim Ekspedisi Trisakti di Kawasan Sadarehe Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Ekspedisi dilaksanakan selama tiga hari, 15-17 Agustus 2022, dengan lokasi DAS Ciliwung-Cisadane (Gunung Gede Pangrango), meliputi Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok.
Selain itu, DAS Cisanggarung (Gunung Ciremai) meliputi Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon.
Baca juga: Wakil Ketua MPR nilai HUT Ke-77 RI titik tolak bangkit dari krisis
Ekspedisi Trisakti menggandeng peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam melakukan identifikasi dan inventarisasi pohon endemik/langka, sumber pangan alternatif, melakukan penangkaran pohon endemik Jawa Barat, serta identifikasi lahan kritis di DAS Jawa Barat.
"Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang melihat Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal terutama dalam kehidupan sehari-hari. Dan saat ini ada ancaman krisis global terkait pangan dan energi," kata Ono.
Ia mengatakan Ekspedisi Trisakti diinisiasi karena selaras dengan ajaran Bung Karno tentang sesanti Trisakti, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Baca juga: Presiden kukuhkan formasi lengkap 68 anggota Paskibraka
Dia berharap, Ekspedisi Trisakti dapat membangun kerja sama dengan semua pihak yang erat kaitannya dalam mewujudkan hutan lestari, pengelolaan daerah aliran sungai yang memberikan manfaat ekonomi, ekologis dan ekosistem, baik dalam bentuk sumber pangan untuk masyarakat, maupun aspek lainnya.
Ia mengatakan ekspedisi di Gunung Ciremai dilaksanakan dua tim yang melintasi dua jalur berbeda, yakni Palutungan dan Saderehe. Selama ini, jalur pendakian Ciremai via Sadarehe di Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka bukan jalur resmi menuju puncak Ciremai.
"Dalam ekspedisi ini kami juga akan membuka kembali pendakian Gunung Ciremai melalui kawasan Saderehe yang dideklarasikan menjadi Jalur Trisakti. Nantinya Jalur Trisakti ini akan dibuka untuk umum," kata Ono juga anggota Komisi IV DPR ini.
Tim Ekspedisi Trisakti juga melaksanakan upacara bendera pada peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus di kawasan gunung yang merupakan hulu dari lima DAS yang telah ditetapkan.
Ia menambahkan hasil identifikasi dalam Ekspedisi Trisakti akan ditindaklanjuti secara berkesinambungan, seperti penangkaran pohon endemik Jabar yang akan dilaksanakan hingga akhir tahun dan gerakan rehabilitasi lahan kritis/penanaman pohon di wilayah lima DAS prioritas Jabar.
"Dengan Trisakti, maka Indonesia akan siap menghadapi ancaman jenis apapun," kata dia.
Baca juga: Satgas: HUT ke-77 RI momentum perkuat prokes lindungi sesama
Baca juga: Probolinggo kibarkan bendera raksasa di Bromo jelang HUT RI
Baca juga: 33 pelajar Lampung pelatihan paskibra untuk tugas HUT RI