Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Suhaemi di Palangka Raya, Senin, mengatakan prevalensi berdasarkan hasil SSGBI 2019 sebesar 32,3 persen dan berdasarkan hasil studi 2021 angka prevalensi turun menjadi 27,4 persen.
"Target penurunan sebesar 15,38 persen pada 2024 mendatang," katanya dalam pertemuan bidang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kalteng.
Baca juga: Pemkab Kotawaringin Timur targetkan penurunan stunting 14 persen
Baca juga: Gubernur Kalteng harapkan TNI bantu turunkan angka stunting
Untuk itu Pemprov Kalteng menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu prioritas. Terlebih percepatan penurunan stunting telah ditetapkan sebagai salah satu agenda prioritas pembangunan oleh pemerintah pusat dan masuk dalam strategi nasional.
Maka kerja sama dan sinergi lintas sektor sangat diperlukan dalam upaya penurunan stunting dari seluruh pemangku kepentingan dan semua perangkat daerah terkait, terutama yang tergabung di dalam struktur Tim Percepatan Penurunan Stunting.
"Peran dari setiap kepala perangkat daerah menjadi sangat penting, dalam memastikan bidang atau sub bidang yang dipimpinnya dapat bekerja sama dan saling mendukung dalam menjalankan fungsinya," ujarnya.
Utamanya dalam menjalankan fungsi intervensi spesifik maupun sensitif sehingga dapat sampai pada keluarga yang dikategorikan sebagai keluarga berisiko stunting.
Baca juga: Pemkab Murung Raya lakukan audit kasus stunting
Baca juga: Prokami siap dukung Pemprov Kalteng deteksi dini kasus stunting