"Mudah-mudahan ini bisa dipercepat pembangunannya (huntap), sekarang ini mereka sudah menempati hunian sementara pascabencana," sebut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Selatan, Thorie R Joseph di Manado, Senin.
Percepatan pembangunan huntap oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, sebut dia, akan mengurangi alokasi anggaran untuk ketersediaan logistik bagi warga di huntara.
Alasannya, pemerintah menjamin ketersediaan logistik warga sampai huntap selesai dibangun Kementerian PUPR.
"Artinya selama huntap tersebut belum selesai dibangun, maka pemerintah masih menjamin logistik mereka melalui dana APBD. Sementara di satu sisi anggaran kita terbatas," katanya.
Baca juga: Kementerian PUPR bangun 114 hunian tetap untuk korban abrasi Amurang
Saat ini, sebut dia, ada sebanyak 114 kepala keluarga yang sebelumnya menempati beberapa tempat pengungsian termasuk rumah kerabat direlokasi ke hunian sementara.
Sebanyak 114 keluarga juga yang nantinya akan menempati huntap yang akan dibangun pemerintah pusat setelah melalui proses verifikasi lanjutan.
"Semoga secepatnya terealisasi pembangunannya agar mereka bisa berpindah dari hunian sementara ke hunian tetap," harapnya.
Seratusan lebih warga Kelurahan Uwuran Satu dan Bitung menempati tempat pengungsian usai tempat tinggal hancur diterjang abrasi pantai pada tengah Juni 2022 lalu.
Selain menghancurkan rumah penduduk, abrasi juga menimbulkan kerusakan penginapan, jalan serta jembatan yang dibangun di tepi pantai Amurang.
Baca juga: 116 keluarga terdampak abrasi di Amurang bisa segera tempati huntara
Baca juga: Pakar kaji penyebab bencana abrasi di pesisir Amurang-Minsel