"Banyak anak-anak di Pandeglang memilih untuk tidak sekolah karena kesulitan akses internet dan kekurangan perangkat pendukung pembelajaran jarak jauh. Mengatasi masalah tersebut, kami membuat 'Rumah Badak'," kata Ketua Tim Pengagas Rumah Badak ITB, Jihad Fachri Ramadhan B, dalam taklimat media yang diterima dari Humas ITB, di Bandung, Jawa Barat, Ahad.
Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pandemi di Indonesia.
Rumah Badak digagas oleh Jihad Fachri Ramadhan B. (FI’18), Yogi Prakoso (FI’18), Edytha Feodora Christine M. (FI’19), Yusria Andesita (DI’19), dan Angelina Fajri I. S. (DI’19).
Pembuatan Rumah Badak ini merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa di bawah naungan Direktorat Kemahasiswaan ITB.
Kegiatan yang berlangsung selama hampir empat bulan (23 Maret-8 Juli 2022) ini dilaksanakan di Kampung Sukanagri, RT/RW 003/004 Desa Mandalawangi, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten
Menurut Jihad Fachri Ramadhan selaku ketua tim, kegiatan ini memilki tiga tujuan, yaitu renovasi interior, pemasangan internet of things (IoT), dan sosialisasi literasi digital.
Dalam pelaksanaannya, sekelompok mahasiswa tersebut melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan aparatur desa.
Setelah bermusyawarah, lalu dilakukan pemilihan material serta persiapan terkait pembangunan seperti tukang, furniture, dan seterusnya.
Kemudian dilakukan renovasi interior sekaligus pemasangan IoT.
IoT yang dipasang terdiri dari situs web (rumahbadak.id), alat sidik jari, CCTV, dan sistem perpustakaan digital.
"Nantinya, IoT ini memiliki infrastruktur digital yang terintegrasi melalui cloud computing,” kata Yogi Prakoso selaku PIC IoT.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2022 sekaligus sebagai acara serah terima Rumah Badak ke masyarakat setempat.
Di balik kesuksesan program tersebut, terdapat kendala yang dihadapi oleh mereka. Salah satu kendalanya terkait manajemen waktu.
"Jauhnya jarak ke lokasi, di tengah-tengah Kerja praktek merupakan tantangan bagi kami mengharuskan kami untuk manajemen waktu lebih baik,” kata Fachri.
“Harapannya, Rumah Badak ini bisa meningkatkan literasi digital bagi pengurus dan siswa Sabtu Mengajar serta terciptanya suasana aman dan nyaman untuk belajar dan mengajar,” katanya.