Peringati HAN-Kemerdekaan pelajar Jatim ikuti lomba busana dan tumpeng
14 Agustus 2022 12:03 WIB
Ratusan anak TK mengikuti lomba busana dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2022 dan HUT ke-77 RI yang digelar di gedung BKKKS Jatim Jalan Raya Tenggilis, Kota Surabaya, Minggu (14/8/2022). ANTARA/Abdul Hakim.
Surabaya (ANTARA) - Ratusan pelajar di Provinsi Jawa Timur mengikuti lomba busana dan tumpeng dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2022 dan HUT ke-77 RI yang digelar di gedung BKKKS Jatim Jalan Raya Tenggilis, Kota Surabaya, Minggu.
Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Jawa Timur, Pinky Saptandari mengatakan, selain busana dan tumpeng, juga ada berbagai perlombaan lainnya seperti lomba melukis, mewarnai dan dolanan.
"Adanya lomba fashion dan tumpeng ini karena kami mengajak anak-anak ikut melestarikan budaya bangsa," katanya.
Untuk pelajar TK mengikuti lomba busana , SD lomba melukis, SMP lomba tumpeng dan SMA lomba poster anak.
Menurut dia, pihaknya berjuang agar kebaya bisa "Go to UNESCO", sedangkan tumpeng merupakan kearifan lokal dan juga ikon budaya Indonesia.
"Sejak kecil anak-anak diingatkan memiliki bermacam-macam kuliner yang dibanggakan di tingkat internasional. Jadi jangan bangga dengan makanan Korea dan sebagainya, tapi lupa dengan kebudayaannya sendiri," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memenuhi hak-hak anak yang tentunya menjadi tanggung jawab bersama.
"Ruang peringatan hari anak ini memberikan kesempatan, kalau anak terlindungi, maka Indonesia menjadi maju," kata Pinky Saptandari .
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jatim Restu Novi Widiani mengatakan, pihaknya bersyukur bisa bermitra dengan BKKKS serta organisasi perempuan di Surabaya.
"Inilah yang diharapkan Pemprov Jatim bahwa kolaborasi akan menguatkan perlindungan anak. Kegiatan ini luar biasa yakni menyediakan semua kegiatan dari usia balita sampai SMA," kata dia.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya Chusnur Ismiyati Hendro mengatakan, peringatan Hari Anak Nasional jatuh pada 23 Juli, namun pihaknya baru memperingatinya bertepatan dengan HUT ke-77 RI.
"Alhamdulillah, ada beberapa rangkaian kegiatan yang terlaksana pada hari ini. Kegiatan ini juga diikuti oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Ada juga Tunas Hijau yang mengerahkan pangeran dan putri Lingkungan Surabaya untuk mengikuti kegiatan ini," katanya.
Kegiatan seharusnya dihadiri Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong. Namun karena dirjen sudah menghadiri acara yang sama di Mojokerto, maka tidak bisa hadir di Surabaya, demikian Chusnur Ismiyati Hendro.
Baca juga: Pemprov Jatim bagikan 77 ribu bendera Merah Putih gratis
Baca juga: Gubernur Jatim beri semangat dengan kirim tumpeng sambut Hari Dokter
Baca juga: Gubernur Jatim: Vaksinasi dorong kegiatan ekonomi termasuk fesyen
Baca juga: Jatim kembali raih penghargaan provinsi layak anak dari Kemen PPPA
Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Jawa Timur, Pinky Saptandari mengatakan, selain busana dan tumpeng, juga ada berbagai perlombaan lainnya seperti lomba melukis, mewarnai dan dolanan.
"Adanya lomba fashion dan tumpeng ini karena kami mengajak anak-anak ikut melestarikan budaya bangsa," katanya.
Untuk pelajar TK mengikuti lomba busana , SD lomba melukis, SMP lomba tumpeng dan SMA lomba poster anak.
Menurut dia, pihaknya berjuang agar kebaya bisa "Go to UNESCO", sedangkan tumpeng merupakan kearifan lokal dan juga ikon budaya Indonesia.
"Sejak kecil anak-anak diingatkan memiliki bermacam-macam kuliner yang dibanggakan di tingkat internasional. Jadi jangan bangga dengan makanan Korea dan sebagainya, tapi lupa dengan kebudayaannya sendiri," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memenuhi hak-hak anak yang tentunya menjadi tanggung jawab bersama.
"Ruang peringatan hari anak ini memberikan kesempatan, kalau anak terlindungi, maka Indonesia menjadi maju," kata Pinky Saptandari .
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jatim Restu Novi Widiani mengatakan, pihaknya bersyukur bisa bermitra dengan BKKKS serta organisasi perempuan di Surabaya.
"Inilah yang diharapkan Pemprov Jatim bahwa kolaborasi akan menguatkan perlindungan anak. Kegiatan ini luar biasa yakni menyediakan semua kegiatan dari usia balita sampai SMA," kata dia.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Surabaya Chusnur Ismiyati Hendro mengatakan, peringatan Hari Anak Nasional jatuh pada 23 Juli, namun pihaknya baru memperingatinya bertepatan dengan HUT ke-77 RI.
"Alhamdulillah, ada beberapa rangkaian kegiatan yang terlaksana pada hari ini. Kegiatan ini juga diikuti oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Ada juga Tunas Hijau yang mengerahkan pangeran dan putri Lingkungan Surabaya untuk mengikuti kegiatan ini," katanya.
Kegiatan seharusnya dihadiri Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong. Namun karena dirjen sudah menghadiri acara yang sama di Mojokerto, maka tidak bisa hadir di Surabaya, demikian Chusnur Ismiyati Hendro.
Baca juga: Pemprov Jatim bagikan 77 ribu bendera Merah Putih gratis
Baca juga: Gubernur Jatim beri semangat dengan kirim tumpeng sambut Hari Dokter
Baca juga: Gubernur Jatim: Vaksinasi dorong kegiatan ekonomi termasuk fesyen
Baca juga: Jatim kembali raih penghargaan provinsi layak anak dari Kemen PPPA
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: