Ukraina (ANTARA) - Pasukan militer Ukraina, Rabu (10/8), menyatakan telah menyerang jembatan penting di dekat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kakhovka di wilayah Kherson, Ukraina selatan, yang dikuasai Rusia.

Jembatan di atas Sungai Dnieper, yang berfungsi sebagai rute logistik bagi pasukan Rusia tersebut, lumpuh akibat serangan itu, kata komando operasional angkatan bersenjata Ukraina di Facebook.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova, Rabu, enggan mengonfirmasi pernyataan pasukan militer Ukraina tersebut. Zakharova justru mengatakan Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) perlu memeriksa pembangkit listrik tersebut.

Dia justru mengatakan Rusia akan mendirikan zona larangan terbang di atas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Menurut Zakharova, Rusia meminta sebuah pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai serangan di PLTN Zaporizhzhia dan komunitas internasional harus menilai situasinya secara komprehensif.

Lebih dari 500 jenazah tentara, yang masuk daftar orang hilang dalam konflik Rusia-Ukraina, telah dikembalikan ke Ukraina, kata Komisioner Orang Hilang di Bawah Keadaan Khusus Oleh Kotenko, seperti dilansir kantor berita Interfax-Ukraina, Rabu.

"Saat ini, kami telah menemukan lebih dari 500 jenazah pahlawan kami. Baru kemarin, kami mengambil 17 jenazah lagi," kata Kotenko.

Sembilan pesawat milik Rusia hancur dalam ledakan di lapangan terbang Saky di Krimea barat, Selasa (9/8), kata Komando Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina pada Rabu.

Namun, tidak dijelaskan apakah Ukraina terlibat dalam ledakan tersebut.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengatakan beberapa amunisi penerbangan diledakkan di area penyimpanan di wilayah lapangan terbang Saky dekat permukiman Novofedorovka. Ledakan itu tidak mengakibatkan kerusakan pada peralatan penerbangan.