Tokyo (ANTARA) - Indeks saham Nikkei Jepang ditutup pada level tertinggi tujuh bulan pada Jumat, karena meredanya kekhawatiran atas inflasi AS mengangkat sentimen dan mendorong kenaikan saham teknologi kelas berat.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melonjak 727,65 poin atau 2,62 persen menjadi 28.546,98 poin, menandai level penutupan tertinggi sejak 12 Januari. Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas terangkat 39,53 poin atau 2,04 persen, menjadi berakhir pada 1.973,18 poin.

Pasar keuangan Jepang ditutup pada Kamis (11/8/2022) untuk hari libur nasional.

Para pialang menunjukkan bahwa data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan, termasuk indeks harga konsumen dan produsen untuk Juli, meredakan kekhawatiran tentang Federal Reserve AS yang meningkatkan tingkat dan laju kenaikan suku bunganya.

Secara khusus, harga konsumen AS tidak berubah pada Juli dibandingkan dengan Juni, data yang dirilis Rabu (10/8/2022) menunjukkan, dengan analis pasar mengatakan meredanya kekhawatiran atas inflasi AS mendorong pembelian.

"Pasar Jepang hari ini lebih kuat dari yang saya perkirakan. Salah satu alasan untuk tidak membeli saham telah dihilangkan setelah investor mengkonfirmasi laju inflasi AS yang lebih lambat," kata Jun Morita, manajer umum departemen riset di Chibagin Asset Management.

Pada penutupan, saham instrumen presisi, peralatan listrik, dan produk minyak dan batu bara termasuk yang paling banyak menguat, dengan jumlah saham naik melampaui yang turun, sebanyak 1.607 berbanding 192 di papan utama, sementara 39 mengakhiri hari tidak berubah.

Saham-saham kelas berat Nikkei terkait teknologi mengangkat pasar yang lebih luas, dengan SoftBank Group melonjak 5,6 persen, sementara pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron melonjak 4,5 persen. Advantest naik 3,9 persen dan pembuat otomatisasi dan robotika Fanuc melonjak 5,9 persen.

Saham-saham yang berorientasi energi mendapat dukungan setelah Badan Energi Internasional mengatakan bahwa permintaan minyak pada tahun 2022 akan meningkat sebagai akibat dari peningkatan pembangkit listrik.

Dengan demikian, Eneos Holdings bertambah 1,8 persen, sementara Cosmo Energy Holdings melonjak 3,7 persen. Sementara itu, Idemitsu Kosan mengakhiri hari dengan kenaikan 3,5 persen.

Baca juga: Rupiah akhir pekan menguat tajam, ditopang fundamental ekonomi solid
Baca juga: Saham China ditutup balik melemah, Indeks Shanghai jatuh 0,15 persen
Baca juga: Jepang ambil langkah perangi inflasi karena harga naik berdampak besar