Pemkot Mataram ajak warga kumpulkan sampah kresek jadi campuran aspal
12 Agustus 2022 15:48 WIB
Ilustrasi: kegiatan aksi gotong royong di sempadan Kali Jangkuk Kelurahan Dasan Agung, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (5/8-2022). (Foto: ANTARA/Nirkomala)
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengajak warga mengumpulkan sampah plastik kresek untuk dijadikan sebagai bahan campuran aspal hotmix sehingga sampah itu bernilai ekonomis
"Penggunaan sampah plastik kresek sebagai campuran aspal hotmix ini sesuai dengan instruksi pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan kajian dan penelitian terhadap pemanfaatan limbah plastik kresek sebagai campuran aspal hotmix.
Karenanya, sekarang para kontraktor pemenang tender untuk pengerjaan jalan baru akan diminta membeli limbah plastik kresek menjadi bahan campuran aspal sekaligus upaya pengurangan dampak lingkungan.
Baca juga: Komunitas Nol Sampah ingin Surabaya ikuti DKI terkait diet plastik
"Kebijakan itu menjadi satu solusi untuk penanganan sampah plastik kresek, sebab selama ini pengolahan sampah kresek belum optimal. Kalau dibuang kresek ini tidak bisa terurai," katanya.
Untuk menindaklanjuti kebijakan itu, katanya, DLH segera melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Kota Mataram terkait dengan instruksi pemerintah tersebut.
Pasalnya di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), petugas sudah melakukan pemilihan sampah plastik kresek yang disimpan menggunakan karung.
Baca juga: 150 karung sampah dari Gunung Gede-Pangrango berhasil diturunkan
"Kalau sudah banyak langsung kita pres untuk efisiensi tempat," katanya.
Namun demikian, Kemal belum mengetahui berapa ton sampah plastik kresek yang sudah terhimpun di sejumlah TPST Kota Mataram.
"Prinsipnya, jika sudah ada koordinasi dengan PUPR, dan ada kontraktor mau beli kita siap keluarkan. Untuk harga, sejauh ini memang belum kita tahu persis," katanya.
Baca juga: Lombok Barat atasi 750 ton sampah dengan program Oplas
"Penggunaan sampah plastik kresek sebagai campuran aspal hotmix ini sesuai dengan instruksi pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan kajian dan penelitian terhadap pemanfaatan limbah plastik kresek sebagai campuran aspal hotmix.
Karenanya, sekarang para kontraktor pemenang tender untuk pengerjaan jalan baru akan diminta membeli limbah plastik kresek menjadi bahan campuran aspal sekaligus upaya pengurangan dampak lingkungan.
Baca juga: Komunitas Nol Sampah ingin Surabaya ikuti DKI terkait diet plastik
"Kebijakan itu menjadi satu solusi untuk penanganan sampah plastik kresek, sebab selama ini pengolahan sampah kresek belum optimal. Kalau dibuang kresek ini tidak bisa terurai," katanya.
Untuk menindaklanjuti kebijakan itu, katanya, DLH segera melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Kota Mataram terkait dengan instruksi pemerintah tersebut.
Pasalnya di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), petugas sudah melakukan pemilihan sampah plastik kresek yang disimpan menggunakan karung.
Baca juga: 150 karung sampah dari Gunung Gede-Pangrango berhasil diturunkan
"Kalau sudah banyak langsung kita pres untuk efisiensi tempat," katanya.
Namun demikian, Kemal belum mengetahui berapa ton sampah plastik kresek yang sudah terhimpun di sejumlah TPST Kota Mataram.
"Prinsipnya, jika sudah ada koordinasi dengan PUPR, dan ada kontraktor mau beli kita siap keluarkan. Untuk harga, sejauh ini memang belum kita tahu persis," katanya.
Baca juga: Lombok Barat atasi 750 ton sampah dengan program Oplas
Pewarta: Nirkomala
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: