Jakarta (ANTARA) - Kementerian PPN/ Bappenas menyelenggarakan Indonesia SDG’s Action Award 2022 untuk mengapresiasi para pemangku kepentingan yang telah mendukung program pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/ Bappenas Josaphat Rizal Primana mengatakan kompetisi ini akan menjadi ajang berbagi informasi dan pengalaman terkait program-program yang berdampak nyata terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

“Forum penghargaan ini bersifat terbuka dan dapat diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan,” ujar Rizal pada dimulainya Indonesia SDG’s Action Award 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

Rizal mengatakan terdapat enam kategori pemerintah maupun nonpemerintah yang dapat mengikuti kompetisi ini yakni kementerian/ lembaga, pemerintah daerah provinsi, organisasi masyarakat sipil (ormas), perguruan tinggi/ lembaga penelitian, pelaku usaha dan organisasi orang muda. Ditambah satu kategori khusus, yakni media massa.

“Kami harapkan berlomba-lomba antusiasme untuk mendaftar secara online melalui situs resmi Bappenas,” ujar Rizal.

Baca juga: Kepala Bappenas: HUT RI ke-77 momentum gotong royong capai SDGs 2030

Ketua Tim Pelaksana SDGs itu mengatakan terdapat tiga tahapan seleksi yang meliputi registrasi, proses penilaian dan panel review oleh dewan juri.

Ia menjelaskan pelaksanaan kompetisi ini dimulai dari tahap registrasi pada 12 Agustus 2022 hingga 11 September 2022, proses verifikasi dan penilaian tahap I dan II akan berlangsung selama delapan minggu, dimulai dari minggu ketiga September hingga minggu pertama November.

Kemudian peserta yang lolos akan melalui tahap wawancara terlebih dahulu dengan dewan juri, sebelum pemenangnya diumumkan pada acara puncak awal Desember 2022.

Adapun unsur-unsur penilaian terhadap best practice yang diajukan peserta meliputi pendekatan/ metodologi yang inovatif (inovasi), pelibatan multi pihak dalam program (partisipasi), dampak yang dihasilkan dari program atau inklusivitas program (dampak), serta aspek keberlanjutan yang bisa dijaga (keberlanjutan).

“Kami melakukan metodologi penilaian terhadap setiap kategori peserta secara konsultatif, meliputi konsultasi kepada banyak pihak. Penilaian didasarkan pada komitmen, kinerja kualitatif, serta kinerja kuantitatif,” ujar Rizal.

Dewan juri pada kompetisi ini meliputi Ahmad Avenzora, Maria Hartiningsih, Zumrotin, Yaya Winarno Junardy, Yanuar Nugroho, Myra Maria Hanartani, Triarko Nur Lambang dan Sonny Sukada.

Baca juga: Wapres minta Bappenas segera wujudkan pencapaian SDGs di Indonesia