Kuala Lumpur (ANTARA) - Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) menyelesaikan sejumlah berkas penyelidikan terhadap beberapa orang terkait dugaan penyimpangan dalam penanganan proyek pembangunan Littoral Combat Ship(LCS).
Dalam keterangan tertulisnya yang diakses dari Kuala Lumpur, Kamis, MACC menyebutkan berkas-berkas investigasi telah diserahkan ke Jaksa Agung (AGC) untuk dipertimbangkan dakwaan terhadap beberapa orang tersebut.
Selanjutnya, MACC mengharapkan menerima instruksi lebih lanjut dari AGC setelah mempelajari dokumen investigasi.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob sebelumnya mengatakan Kabinet ingin agar MACC mempercepat penyelidikan atas skandal LCS tersebut, agar Jaksa Agung dapat menuntut mereka yang bertanggung jawab jika memang ada bukti kesalahan.
Ismail Sabri mengatakan atas nama pemerintah, dirinya ingin memberikan kepastian dan jaminan bahwa penyelidikan atas masalah tersebut akan transparan.
Pemerintah tidak akan melindungi siapa pun yang terlibat, ujar dia.
Pada 4 Agustus, Komite Akuntan Publik (PAC) mengungkapkan bahwa panitia telah mengadakan sembilan proses terkait masalah LCS mulai 18 November 2020, dan yang terakhir pada 8 Maret 2022, dengan memanggil beberapa saksi.
Ditemukan bahwa kontrak proyek LCS diberikan kepada Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd melalui negosiasi langsung, dan pemerintah membayar RM6.083 miliar atau setara Rp1,365 triliun namun belum ada satu kapal pun yang dikirimkan.
Baca juga: Pengadilan Malaysia perintahkan istri Najib ajukan pledoi soal korupsi
Baca juga: Indeks Persepsi Korupsi Malaysia menurun
Baca juga: AS bantu Malaysia pulihkan sisa aset 1MDB Rp4,4T di Inggris
Laporan dari Kuala Lumpur
MACC selesaikan penyelidikan terkait proyek LCS
12 Agustus 2022 06:54 WIB
Ilustrasi melakukan pencegahan korupsi. (HO-kampanye anti korupsi)
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: