New York (ANTARA) - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun ini, karena melonjaknya harga gas alam membuat beberapa konsumen beralih ke minyak.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September bertambah 2,41 dolar AS atau 2,6 persen, menjadi menetap di 94,34 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober naik 2,2 dolar AS atau hampir 2,3 persen, menjadi ditutup pada 99,60 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Dalam laporan bulanannya yang dirilis pada Kamis (11/8/2022), IEA menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak 2022 sebesar 380.000 barel per hari menjadi 2,1 juta barel per hari, mengutip penggunaan minyak yang "melonjak" dalam pembangkit listrik dan peralihan gas ke minyak di industri yang dipicu oleh krisis Ukraina dan lonjakan harga gas.
Sebaliknya, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas perkiraan 2022 untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia, dengan alasan dampak invasi Rusia ke Ukraina, inflasi yang tinggi, dan upaya untuk menahan pandemi.
OPEC memperkirakan permintaan minyak 2022 akan naik 3,1 juta barel per hari, turun 260.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya. Lembaga ini masih melihat angka permintaan minyak global keseluruhan yang lebih tinggi daripada IEA untuk tahun ini.
Harga juga didorong karena dolar AS memperpanjang kerugian terhadap mata uang utama lainnya setelah sebuah laporan menunjukkan inflasi AS tidak sepanas yang diantisipasi pada Juli, mendorong para pedagang untuk memutar kembali ekspektasi bagi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
Namun demikian, kenaikan persediaan minyak AS pekan lalu dan dimulainya kembali aliran minyak mentah pada pipa yang memasok Eropa, membatasi kenaikan harga.
Stok minyak mentah AS naik 5,5 juta barel dalam minggu terakhir, Badan Informasi Energi AS mengatakan, lebih besar dari peningkatan yang diperkirakan 73.000 barel.
Produk bensin yang dipasok naik menjadi 9,1 juta barel per hari, meskipun angka itu menunjukkan permintaan turun 6,0 persen selama empat minggu terakhir dari tahun sebelumnya.
Produsen minyak terkemuka Teluk Meksiko AS, Shell mengatakan kebocoran pipa mendorongnya untuk menghentikan produksi di tiga platform perairan dalam Teluk Meksiko AS yang dirancang untuk menghasilkan hingga 410.000 barel minyak per hari gabungan.
Dimulainya kembali aliran di bagian selatan pipa Druzhba Rusia-ke-Eropa semakin menenangkan kekhawatiran pasokan global. Pada Selasa (9/8/2022), monopoli pipa minyak negara Rusia Transneft mengatakan Ukraina telah menangguhkan aliran ke beberapa bagian Eropa Tengah sejak awal bulan ini karena sanksi Barat mencegahnya menerima biaya transit dari Moskow.
Sementara itu, harga minyak fisik di seluruh dunia mulai melorot, mencerminkan pelonggaran kekhawatiran atas gangguan pasokan yang disebabkan Rusia dan meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan perlambatan ekonomi global.
Baca juga: Minyak melemah di Asia karena kekhawatiran gangguan pasokan mereda
Baca juga: Harga minyak menguat didorong permintaan bensin dan pelemahan dolar
Baca juga: Harga minyak turun, dipicu stok AS naik dan pasar fokus data inflasi
Minyak menguat karena IEA naikkan perkiraan pertumbuhan permintaan
12 Agustus 2022 05:55 WIB
Ilustrasi - Harga minyak dunia naik. ANTARA/Shutterstock/aa.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: