KKP harap Smart Fisheries Village ungkit pertumbuhan ekonomi
11 Agustus 2022 19:44 WIB
Penari menghibur pengunjung dengan tarian nelayan pada acara Fish Market Festival 2022 di Kampung Mandar, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (8/8/2022). . ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww. (ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berharap program Smart Fisheries Village (SFV) ke depannya dapat berperan untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi daerah hingga nasional dengan melibatkan masyarakat lebih banyak dan pengembangan proyek di berbagai daerah.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP I Nyoman Radiarta dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan Smart Fisheries Village merupakan salah satu program prioritas KKP yang menggabungkan fungsi pendidikan, pusat produksi, pelatihan, dan penyuluhan.
"Smart Fisheries Village merupakan penggabungan dari fungsi pendidikan, factory, pelatihan, penyuluhan. Dan tentunya ada inkubasi bisnis dan sentuhan inovasi. Keempat itu dikocok jadi satu program Smart Fisheries Village, melalui program ini diharapkan dapat sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi, melibatkan masyarakat bekerja lebih banyak lagi," kata Nyoman.
Nyoman menekankan aspek terpenting dalam Smart Fisheries Village adalah penerapan teknologi informasi dalam proses produksi perikanan budidaya di Kampung Nelayan tersebut. Dia menerangkan bahwa proses budidaya mulai dari praproduksi, produksi, dan setelah produksi menggunakan aplikasi digital yang dapat memonitor perkembangan budidaya.
Baca juga: KKP siapkan model kampung nelayan sebagai ekosistem terintegrasi
"Kami mengambil kata SMART ada maknanya. S dari sustainable, kita melakukan aktivitas dalam lokasi Smart Fisheries Village harus berkelanjutan, tidak memengaruhi dampak lingkungan. M dari modernisasi sarana dan prasarana budidaya, melakukan pencatatan secara digital. A dari akselerasi, melakukan identifikasi permasalahan dan solusi. R dari regenerasi agar tumbuhnya pembudidaya baru, dan terakhir T dari teknologi dengan memanfaatkan aplikasi digital di seluruh aspek," kata Nyoman.
Saat ini Smart Fisheries Village baru berupa pilot project di Panembangan Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Ke depannya, KKP berharap konsep Smart Fisheries Village dapat direplikasi di berbagai daerah lain untuk menjadi sumber kegiatan ekonomi baru.
Konsep Smart Fisheries Village yaitu menciptakan ekosistem bisnis perikanan dalam satu kawasan secara terintegrasi dari usaha produksi hulu sampai dengan usaha pemasaran di hilirnya.
Baca juga: KKP gandeng Komisi IV DPR RI blusukan di kampung nelayan Tanjung Pakis Karawang
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP I Nyoman Radiarta dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan Smart Fisheries Village merupakan salah satu program prioritas KKP yang menggabungkan fungsi pendidikan, pusat produksi, pelatihan, dan penyuluhan.
"Smart Fisheries Village merupakan penggabungan dari fungsi pendidikan, factory, pelatihan, penyuluhan. Dan tentunya ada inkubasi bisnis dan sentuhan inovasi. Keempat itu dikocok jadi satu program Smart Fisheries Village, melalui program ini diharapkan dapat sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi, melibatkan masyarakat bekerja lebih banyak lagi," kata Nyoman.
Nyoman menekankan aspek terpenting dalam Smart Fisheries Village adalah penerapan teknologi informasi dalam proses produksi perikanan budidaya di Kampung Nelayan tersebut. Dia menerangkan bahwa proses budidaya mulai dari praproduksi, produksi, dan setelah produksi menggunakan aplikasi digital yang dapat memonitor perkembangan budidaya.
Baca juga: KKP siapkan model kampung nelayan sebagai ekosistem terintegrasi
"Kami mengambil kata SMART ada maknanya. S dari sustainable, kita melakukan aktivitas dalam lokasi Smart Fisheries Village harus berkelanjutan, tidak memengaruhi dampak lingkungan. M dari modernisasi sarana dan prasarana budidaya, melakukan pencatatan secara digital. A dari akselerasi, melakukan identifikasi permasalahan dan solusi. R dari regenerasi agar tumbuhnya pembudidaya baru, dan terakhir T dari teknologi dengan memanfaatkan aplikasi digital di seluruh aspek," kata Nyoman.
Saat ini Smart Fisheries Village baru berupa pilot project di Panembangan Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Ke depannya, KKP berharap konsep Smart Fisheries Village dapat direplikasi di berbagai daerah lain untuk menjadi sumber kegiatan ekonomi baru.
Konsep Smart Fisheries Village yaitu menciptakan ekosistem bisnis perikanan dalam satu kawasan secara terintegrasi dari usaha produksi hulu sampai dengan usaha pemasaran di hilirnya.
Baca juga: KKP gandeng Komisi IV DPR RI blusukan di kampung nelayan Tanjung Pakis Karawang
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: