Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan optimis dapat mempertahankan kinerja keuangan positif perusahaan hingga akhir tahun 2022.

Corporate Secretary PT ASDP Shelvy Arifin mengatakan, ASDP berhasil meraih kinerja positif pada semester I tahun 2022 dengan mengantongi pendapatan Rp2,05 triliun dan mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp340 miliar, atau naik 123 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp152,52 miliar.

"Untuk semester II tahun 2022, kami proyeksikan dapat mencetak laba sebesar Rp202,34 miliar atau 100 persen terserap dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Adapun perusahaan membidik laba tahun ini sebesar Rp541,06 miliar atau tumbuh sebesar 65,82 persen dari laba pada 2021 sebesar Rp326,30 miliar,” kata Shelvy dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Shelvy menyampaikan, ASDP juga melakukan sejumlah langkah antisipatif dalam merespon kondisi ketidakpastian perekonomian dunia akibat pandemi COVID-19, hingga dampak perang Rusia dan Ukraina yang berdampak negatif terhadap harga minyak dunia, krisis energi, dan resesi ekonomi di beberapa negara besar dunia.

Menurut dia, kondisi krisis berdampak pada nilai tukar dan inflasi yang terus mempersulit situasi bisnis di berbagai industri, tidak terkecuali bisnis penyeberangan yang komponen biaya utamanya bahan bakar solar.

Ia menegaskan, ASDP harus mampu melakukan operasional bisnis secara efektif dan efisien serta terus mendukung pelayanan logistik nasional.

ASDP mewaspadai kondisi eksternal yang dihadapi perusahaan dengan cost effectiveness yang menjadi fundamental melalui penggunaan anggaran tepat guna serta bersikap cermat dalam memprioritaskan kegiatan investasi perusahaan.

Dalam mempertahankan kinerja positif pada semester II-2022 ini, lanjut Shelvy, ASDP telah menyiapkan program strategis melalui kebijakan strategi manajemen antara lain, fokus pada peningkatan pendapatan yakni komersialisasi pelabuhan dan optimalisasi kapal, dan juga melalui kerja sama dengan mitra kerja.

Selain itu, ASDP juga akan terus konsisten pada program transformasi dan digitalisasi, prioritas investasi dan efisiensi keuangan.

Secara finansial, ASDP berkomitmen mewujudkan target pencapaian EBITDA Rp1 triliun. Target pencapaian laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) tersebut diterjemahkan melalui pengelolaan operasional penyeberangan dan operasional pelabuhan yang menjunjung cost effectiveness.

"Target EBITDA Rp1 triliun ini bahkan menjadi penyemangat seluruh insan ASDP baik di kantor pusat dan cabang," ujarnya.

Shelvy menambahkan, ASDP juga terus memacu kinerja pendapatan dari sisi bisnis yakni melakukan perluasan skema B2B, perluasan penerapan digitalisasi pelabuhan, penambahan alat produksi kapal serta sinergi ASDP dengan anak perusahaan PT Jembatan Nusantara yang baru diakuisisi melalui sinergi fleet plan.

Dari total kapal milik sebanyak 166 unit, kini dengan tambahan 52 unit kapal JN, ASDP kini mengoperasikan total 216 unit kapal yang melayani 299 lintasan.

Tidak hanya itu, ASDP juga berkomitmen terus menghadirkan pelayanan prima dan operational excellence, dimana sebentar lagi akan menghadapi momen puncak liburan Natal dan Tahun Baru 2023.

"Kami akan menjadikan layanan pada Angkutan Lebaran 2022 lalu sebagai lesson learned agar layanan Nataru jauh lebih baik, dimana pengguna jasa ferry khususnya di Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk dapat menikmati perjalanan lebih aman, nyaman dan selamat dengan membeli tiket online Ferizy," pungkasnya.

Baca juga: ASDP gandeng Pelindo dan Pelni tingkatkan layanan transportasi laut
Baca juga: ASDP perluas kapasitas Pelabuhan Merak antisipasi lonjakan arus mudik
Baca juga: PLN-ASDP kerja sama ciptakan pelabuhan berbasis energi hijau