G20 Indonesia
Peningkatan partisipasi perempuan bidang ekonomi tingkatkan PDB
11 Agustus 2022 16:11 WIB
Paparan yang disampaikan Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N Rosalin dalam acara The 1st International Conference on Women & Sharia Community Empowerment, Jakarta, Kamis (11/8/2022). (ANTARA/ Anita Permata Dewi)
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N Rosalin mengatakan peningkatan partisipasi ekonomi perempuan akan berdampak positif pada kenaikan produk domestik bruto (PDB).
"Berdasarkan McKinsey Global Institute, Indonesia dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) sebesar 135 miliar dolar AS per tahun di tahun 2025 dengan syarat partisipasi ekonomi perempuan dapat ditingkatkan," kata Lenny dalam acara The 1st International Conference on Women & Sharia Community Empowerment yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Acara ini merupakan Side Event Presidensi G20 Indonesia dan Road to Indonesia Sharia Economic Festival 2022.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan saat ini baru 54 persen, terpaut jauh dari TPAK laki-laki yang mencapai 83 persen. Padahal persentase jumlah perempuan Indonesia saat ini mencapai 49,5 persen dari total penduduk Indonesia yang sebesar 273 juta jiwa.
"Perempuan mengisi separuh populasi Indonesia," katanya.
Untuk meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan, pihaknya bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Koperasi dan UKM berupaya mengoptimalkan potensi UMKM.
Hal tersebut karena lebih dari 50 persen UMKM ini dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Selain itu ada 99,99 persen unit usaha di Indonesia merupakan UMKM.
Lenny menuturkan upaya-upaya untuk mengoptimalkan potensi UMKM perempuan harus disesuaikan dengan perkembangan transformasi digital.
"Di era digital ini salah satu strategi akan kita angkat adalah bagaimana digital ekonomi itu juga bisa dipahami dan dipraktekkan secara langsung oleh para perempuan," kata Lenny.
Untuk memberdayakan perempuan khususnya di bidang ekonomi, memerlukan kerja bersama, sinergi kementerian/lembaga, pemerintah, dunia usaha, lembaga masyarakat dan pihak-pihak terkait.
Baca juga: Teten: UMKM perempuan berpotensi ciptakan wirausahawan mapan baru
Baca juga: Ketua W20: perempuan Indonesia mainkan peran utama dalam UKM
"Berdasarkan McKinsey Global Institute, Indonesia dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) sebesar 135 miliar dolar AS per tahun di tahun 2025 dengan syarat partisipasi ekonomi perempuan dapat ditingkatkan," kata Lenny dalam acara The 1st International Conference on Women & Sharia Community Empowerment yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Acara ini merupakan Side Event Presidensi G20 Indonesia dan Road to Indonesia Sharia Economic Festival 2022.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan saat ini baru 54 persen, terpaut jauh dari TPAK laki-laki yang mencapai 83 persen. Padahal persentase jumlah perempuan Indonesia saat ini mencapai 49,5 persen dari total penduduk Indonesia yang sebesar 273 juta jiwa.
"Perempuan mengisi separuh populasi Indonesia," katanya.
Untuk meningkatkan partisipasi ekonomi perempuan, pihaknya bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Koperasi dan UKM berupaya mengoptimalkan potensi UMKM.
Hal tersebut karena lebih dari 50 persen UMKM ini dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Selain itu ada 99,99 persen unit usaha di Indonesia merupakan UMKM.
Lenny menuturkan upaya-upaya untuk mengoptimalkan potensi UMKM perempuan harus disesuaikan dengan perkembangan transformasi digital.
"Di era digital ini salah satu strategi akan kita angkat adalah bagaimana digital ekonomi itu juga bisa dipahami dan dipraktekkan secara langsung oleh para perempuan," kata Lenny.
Untuk memberdayakan perempuan khususnya di bidang ekonomi, memerlukan kerja bersama, sinergi kementerian/lembaga, pemerintah, dunia usaha, lembaga masyarakat dan pihak-pihak terkait.
Baca juga: Teten: UMKM perempuan berpotensi ciptakan wirausahawan mapan baru
Baca juga: Ketua W20: perempuan Indonesia mainkan peran utama dalam UKM
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: