Dubes AS dukung kesetaraan gender dan transformasi digital Indonesia
11 Agustus 2022 14:29 WIB
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y Kim dalam forum bertajuk "Perempuan dalam Fintek" di Jakarta, Kamis (11/8/2022). ANTARA/Sanya Dinda
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y Kim mendukung pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan transformasi digital di Indonesia.
"Di kedutaan besar AS di Indonesia kita juga melakukan inisiatif-inisiatif untuk memajukan tujuan tersebut, dan forum hari ini adalah contoh yang sangat baik sekali untuk memajukan upaya kita," kata Kim dalam Forum Kedutaan Besar AS bertajuk "Perempuan dalam Fintek" di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan dorongan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan transformasi digital juga merupakan kebijakan yang diambil Presiden AS Joe Biden.
"AS sangat berkomitmen untuk memajukan pemberdayaan perempuan kemudian kesetaraan gender dan transformasi digital," ujarnya.
Menurutnya, pemberdayaan pemberdayaan perempuan merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan Indonesia dalam melakukan transformasi digital sehingga Kedutaan Besar AS di Indonesia juga melakukan berbagai inisiatif untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk mengadakan forum untuk perempuan dalam perusahaan berbasis teknologi (fintek).
Melalui Lembaga Pembangunan Internasional AS (USAID), Kedubes AS bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan asosiasi pekerja Indonesia untuk meningkatkan kesetaraan gender dengan membantu memperkenalkan kesetaraan dan inklusi di tempat kerja.
"Sebagai hasilnya lebih dari 1.200 perusahaan di Indonesia sekarang telah memiliki alat yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan kesetaraan dan inklusi ke dalam kebijakan mereka," katanya.
USAID juga dilaporkan telah membantu 1.000 perempuan membuka bisnis baru dan 3.000 perempuan meningkatkan pendapatan bisnis mereka.
"Saya tahu kita bisa melakukan lebih banyak lagi dan kami berkomitmen meningkatkan usaha-usaha kami," ucap Dubes Kim.
Baca juga: BI: Pemberdayaan perempuan bisa tingkatkan ekonomi hingga 25 persen
Baca juga: KPPPA: Sinergi organisasi perempuan kunci perjuangan kesetaraan gender
Baca juga: AS, Indonesia dorong kesiagaan pandemi global
"Di kedutaan besar AS di Indonesia kita juga melakukan inisiatif-inisiatif untuk memajukan tujuan tersebut, dan forum hari ini adalah contoh yang sangat baik sekali untuk memajukan upaya kita," kata Kim dalam Forum Kedutaan Besar AS bertajuk "Perempuan dalam Fintek" di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan dorongan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan transformasi digital juga merupakan kebijakan yang diambil Presiden AS Joe Biden.
"AS sangat berkomitmen untuk memajukan pemberdayaan perempuan kemudian kesetaraan gender dan transformasi digital," ujarnya.
Menurutnya, pemberdayaan pemberdayaan perempuan merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan Indonesia dalam melakukan transformasi digital sehingga Kedutaan Besar AS di Indonesia juga melakukan berbagai inisiatif untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk mengadakan forum untuk perempuan dalam perusahaan berbasis teknologi (fintek).
Melalui Lembaga Pembangunan Internasional AS (USAID), Kedubes AS bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan asosiasi pekerja Indonesia untuk meningkatkan kesetaraan gender dengan membantu memperkenalkan kesetaraan dan inklusi di tempat kerja.
"Sebagai hasilnya lebih dari 1.200 perusahaan di Indonesia sekarang telah memiliki alat yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan kesetaraan dan inklusi ke dalam kebijakan mereka," katanya.
USAID juga dilaporkan telah membantu 1.000 perempuan membuka bisnis baru dan 3.000 perempuan meningkatkan pendapatan bisnis mereka.
"Saya tahu kita bisa melakukan lebih banyak lagi dan kami berkomitmen meningkatkan usaha-usaha kami," ucap Dubes Kim.
Baca juga: BI: Pemberdayaan perempuan bisa tingkatkan ekonomi hingga 25 persen
Baca juga: KPPPA: Sinergi organisasi perempuan kunci perjuangan kesetaraan gender
Baca juga: AS, Indonesia dorong kesiagaan pandemi global
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: