Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kinerja keuangan tahun 2021.

“Saya mengapresiasi, ini merupakan kerja kolaboratif seluruh pegawai di lingkungan Kemenparekraf. Dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas sehingga bisa mendapat WTP,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Jakarta lewat keterangan resmi, Kamis.

Pada tahun ini tercatat 38 laporan hasil pemeriksaan yang diserahkan ke BPK dengan rincian 35 laporan hasil pemeriksaan dengan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan tiga laporan Hasil Pemeriksaan dengan predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Menparekraf mengharapkan WTP yang diterima bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan di tahun mendatang. “Jangan mudah berpuas diri bagi seluruh pegawai di Kemenparekraf,” ucapnya.

Baca juga: Sandiaga pastikan penghematan anggaran tak pengaruhi kinerja

Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan WTP yang diperoleh merupakan kali ke-7 didapatkan secara berturut-turut sejak tahun 2015.

“Ini adalah hasil kerja tim, sehingga kita berhasil mendapat opini WTP, namun pesannya tadi harus ditingkatkan, lantaran masih ada beberapa catatan dan PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan ke depan,” ungkap dia.

Giri mengatakan capaian itu adalah suatu hal yang membanggakan, sehingga diharapkan para pegawai di lingkungan Kemenparekraf terus bekerja keras dalam menjaga integritas tata kelola keuangan negara.

“Namun, predikat WTP bukanlah akhir. Ini titik awal kita untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan APBN di tahun-tahun berikutnya,” ucap Ni Wayan.

Baca juga: Pandemi, perlu terobosan tingkatkan kinerja sektor pariwisata