Banjarmasin (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong penyisipan pengetahuan tentang narkoba ke mata pelajaran sebagai upaya pencegahan sejak dini mulai bangku sekolah.
"Jadi, edukasi bahaya narkoba tak sekadar pada momen tertentu saja tetapi sebaiknya secara masif melalui mata pelajaran," kata Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Kalsel Iskandar Adam di Banjarmasin, Rabu.
Sebagai aksi nyata, kata dia, BNNP Kalsel kini tengah membuat regulasi tentang pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lembaga pendidikan.
Menurut Iskandar, upaya lingkungan pendidikan dalam membantu program P4GN sangatlah penting dan strategis mengingat kalangan pelajar jadi salah satu korban pasar narkoba.
Baca juga: BNNP Kalsel menyita 24 kg sabu-sabu di tahun 2021
Bahkan, lanjutnya, data terbaru BNN terungkap ada sekitar 2,3 juta pelajar dan mahasiswa di Indonesia pernah mengonsumsi narkoba.
Beberapa faktor penyebab seseorang, khususnya remaja menjadi pecandu atau pengguna zat terlarang narkoba dipicu pergaulan yang salah atas nama solidaritas kelompok hingga coba-coba atau ingin tahu.
Untuk itulah, melalui kota tanggap ancaman narkoba (Kotan) yang merupakan kebijakan dalam rangka mencegah, mengeliminasi, memitigasi penyalahgunaan narkoba, salah satu fokus BNN dimulai pada lingkungan pendidikan.
"Ketahanan keluarga dan ketahanan masyarakat juga berperan penting, semuanya saling keterkaitan satu sama lain agar daerah dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba," ujar Iskandar.
Baca juga: BNN Kalsel musnahkan delapan kilogram sabu-sabu
BNN dorong penyisipan pengetahuan tentang narkoba ke mata pelajaran
11 Agustus 2022 00:36 WIB
Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Kalsel Iskandar Adam. ANTARA/Firman
Pewarta: Firman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: